Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Afternoon Tea Cruise: A Day Trip

30 Juni 2010   09:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:11 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_181331" align="aligncenter" width="480" caption="Menunggu antrian masuk ©Mamak Ketol™"][/caption]

Afternoon tea adalah kegiatan minum teh yang biasanya dilakukan oleh warga Inggris pada sore hari. Acara ngeteh ini juga dikenal dengan nama low tea – Berbeda dengan high tea yang cenderung lebih “berat” menunya. Dikatakan “low” karena biasanya dilakukan di ruang duduk atau ruang tamu dimana mejanya low (= rendah).

[caption id="attachment_181333" align="aligncenter" width="500" caption="Scones (kiri) dan Cream Tea - Scones yang sudah diolesi cream dan selai"][/caption]

Low Tea sendiri dibagi dalam tiga jenis: (1) Cream Tea yang terdiri dari teh, scones, selai dan krim. (2) Light Tea yang terdiri dari teh, scones dan sweets (3) Full Tea yang terdiri dari teh, savouries (kue-kue yang cenderung asin), scones, sweets dan dessert. Siapa sih penggagas tradisi minum teh yang "ribet" ini?

Adalah Anna Maria Russell (1783 – 1857), Duchess of Bedford ke-7 yang di awal tahun 1840-an memulai ritual minum teh ini. Pada zaman itu makan malam biasanya dimulai dari jam 20:30 atau jam 21:00. Sebelum jam makan malam, terutama pada musim panas ketika makan malam disajikan lebih malam lagi, Anna yang merupakan teman karib Ratu Victoria Inggris ini mempunyai kebiasaan untuk mengganjal perutnya dengan makanan ringan. Dia meminta makanan kecil seperti roti, mentega plus kue-kue manis dan teh diselundupkan ke kamarnya. Ketika rahasia ini terbongkar, bukannya dia ditertawakan, akan tetapi malahan membuat kegiatan ini diikuti banyak orang, semakin popular dan dikenal dengan nama afternoon tea.

Secara tradisi, waktu minum teh di rumah-rumah adalah sekitar jam 4 atau jam 5, dan biasanya tak sampai lewat jam 7. Adapun jenis tehnya adalah Darjeeling.

Seiring dengan perkembangannya, Tea Rooms dan hotel-hotel tertentu mulai menghidangkan teh dengan menu tradisional ini dari jam 15:00 – jam 17:00. Menunya pun mengalami sedikit perubahan. Meskipun scones sudah dapat dipastikan kehadirannya, ada pilihan rasa asin seperti savouries dan roti tangkup, serta variasi rasa manis yang berwujud kue-kue manis. Umumnya pilihannya ada tiga yang terdiri dari: (1) Savories - roti tangkup mini atau appetizers (2) Scones - dihidangkan dengan selai (biasanya stroberi) dan Devonshire/clotted cream (3) Pastries - Cakes, cookies, shortbread dan sweets.

Adapun penyajiannya selalu menggunakan delicate china. Namun untuk pelayaran dengan kapal, perangkat penyajian teh berikut kudapannya biasanya tergantung dari agen perjalanannya (bandingkan perangkat minum di Amsterdam dan Inggris).

[caption id="attachment_181342" align="aligncenter" width="469" caption="Cream tea with delicate china ©Mamak Ketol™"][/caption]

Sumber foto: Amsterdam City Tours

T Cruise
Tom Cruise? Tentu saja bukan. T Cruise yang dimaksud adalah Tea Cruise. Berdasarkan etimologinya, kata cruise berasal bahasa belanda kruisen yang dapat berarti “untuk membuat sebuah kapal pesiar”. Kata ini juga dapat berarti menyeberang. Kata kruisen sendiri berasal dari bahasa Belanda Menengah crucen. Adapun kata crucen diambil dari kata crūce yang artinya menyeberang yang akar katanya adalah cruc yang dalam bahasa Latin artinya adalah inti. Jadi Tea Cruise dapat diartikan sebagai berlayar dengan kapal sambil minum teh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun