Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Begonia Tuti Siregar yang Segar Segar

4 April 2010   08:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tuti Siregar lah yang mengagas dan merintis rumah kaca seluas 692.35 m². Konsep taman sengaja dirancang secara natural dan disesuaikan dengan habitat alam Begonia. Koleksi Begonia dikelompokkan sesuai dengan asalnya. Begonia alam ditempatkan terpisah dari Begonia eksotik. Tak hanya Begonia alam yang endemik yang menjadi koleksi unggulan, tapi termasuk juga Begonia eksotik dari luar negeri. Dapat dikatakan bahwa jebolan fakultas biologi UGM inilah yang membesarkan Taman Begonia hingga dikenal dan diperhitungkan di ajang internasional.

[caption id="attachment_109991" align="aligncenter" width="400" caption="Pintu Masuk ©Mamak Ketol™"][/caption]

Keberadaan Taman Begonia yang diresmikan tepat pada ulang tahun Kebun Raya Bedugul (15/07/09) ke-50, bermula ketika Tuti diboyong oleh suaminya, Mustaid Siregar, yang ditugaskan untuk mengepalai Kebun Raya Bedugul pada tahun 2001. Berbekal 10 jenis Begonia dari Bogor, Tuti yang juga peneliti ini, merintis apa yang kini menjadi Taman Begonia yang terkenal di mancanegara.

Begonia asli Indonesia pada umumnya tampak sederhana dan kurang menarik. Namun eksplorasi Begonia alam ini tetap dilakukan sampai ke pelosok daerah di tanah air. Sementara itu, Begonia eksotik yang umumnya berasal dari luar negeri memiliki ragam bentuk yang lebih menarik dan unik. Sejak tahun 2006, Tuti melakukan pertukaran biji Begonia dan menjalin kerjasama dengan para peneliti Begonia tingkat dunia yang bergabung dalam Asosiasi Begonia Amerika.

[caption id="attachment_109993" align="aligncenter" width="400" caption="Begonia dimana mana ©Mamak Ketol™"][/caption]

Karena sudah bertaraf internasional, sistem barcoding plant (kode batang) pun diterapkan di Taman Begonia ini. Seperti yang tertulis di papan informasi, disebutkan bahwa sistem pendataan ini merupakan inovasi pemberian kode batang (barcode) yang unik pada setiap label nama tanaman koleksi Kebun Raya Bali. Adapun tujuannya adalah: mempercepat akses database, pemutahiran data secara online dan mempermudah proses editing data.

Pada pertengahan 2009, Tuti kembali harus mengikuti suaminya pindah ke Kebun Raya Bogor, meninggalkan ratusan Begonia "koleksinya". Taman Begonia telah menjadi saksi bahwa ada karya anak bangsa yang dipatenkan dengan nama Begonia "Tuti Siregar". Semoga KRB yang tiket masuknya hanya Rp 7500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah) ini dapat menjadi tujuan wisata edukasi Anda sekeluarga.

Artikel terkait: Botanic Garden, Ubud.
Referensi: Jakarta Post, LIPI, KOMPAS, Tempo dan Republika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun