Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Nabi Sholeh AS

20 Juli 2022   23:50 Diperbarui: 20 Juli 2022   23:58 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kisah Nabi Shaleh As

Kurun waktu 200 tahun kaum Tsamud diberi banyak kenikmatan oleh sang pencipta. Namun mereka tak pandai bersyukur. Kaum tsamud dikenal sebagai ahli bangunan yang tekun dan terampil  dalam membuat rumah.

Mereka sombong dengan kekayaanya. Perbuatan maksiat dan lupa kepada sang pencipta. Allah mengutus Nabi Shaleh untuk memberi peringatan kepada mereka.

Kaum Tsamud juga pandai membuat patung.
Tapi anehnya patung itu mereka sembah. Berkurban hanya untuk dirinya sendiri. Mengharapkan kebahagiaan, menyembah kepada patung ukiran sendiri.

Kaum Tsamud malah menuduh Nabi Shaleh terkena sihir. Mereka mau patuh atas perintah sang Nabi  dengan syarat meminta seekor unta betina yang sedang hamil tua. Keluar dari dalam batu yang terbelah. Allah pun mengabulkannya.

Unta yang luar biasa, kaum Tsamud sampai takjub. Mereka ingkar janji telah memotong nadi hingga unta jatuh ke tanah. Mereka juga merencanakan untuk menyerang Nabi Shaleh di waktu malam. Hingga Nabi merasa geram.

Azab dari Allah kepada kaum Tsamud dengan memerintahkan para malaikat untuk melempar batu kepada sejumlah orang yang akan menyerang Nabi Shaleh.

Kejadian itu pun membuat kaum Tsamud menerima dakwah dan menjadi pengikutnya. Namun sebagian lagi masih ingkar, bahkan membunuh unta yang menjadi mukjizat. Akhirnya Allah membinasakan mereka.

Batam. 20-07-2021
Maryati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun