Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Jambu yang Membunuh Adikku

3 Juli 2022   20:44 Diperbarui: 3 Juli 2022   21:06 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Habis dari mana kalian kok bawa tali sama kain sarung?”

“Bikin ayunan di pohon jambu itu, Uwa.”

Uwa terakhir kali ngomong sama kami sambil mengucap Astagfirullah dan Innalillahi wainnailaihi raaji’un. Kami panik dan kaget mendengarnya.

Si Bungsu sudah tiada, dia meninggal gara-gara makhluk halus penghuni pohon jambu merasa terganggu oleh kalian. Jadi si Bungsulah yang jadi korbannya. Tengok saja di bagian tubuh di Bungsu banyak sekali luka lebam biru-biru. Ada juga di bagian leher dan dadanya.

Kami pun akhirnya pulang, membawa mayat si Bungsu diantar si Uwa, sambil menangis sejadi-jadinya.
Ternyata nangis si Bungsu adalah tangisan untuk yang terakhir kalinya.

Alfatihah untuk si Bungsu. Dia anak yang paling Sholeh dan yang paling ganteng di keluargaku. Surga menantimu wahai adikku tercinta. Maafkan atas keteledoran kakak-kakakmu saat itu.

#ceritamasalalu
Batam,  03-07-2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun