Kisah dalam Mimpi Kami
Â
Kuterbangun dan ternenung, menatap langit-langit nan putih bersih. Mengingatkan apa yang tadi malam aku alami. Lalu Beranjak dari itu, guna menjalankan kewajibanku.
Berdo'a pada sang pencipta, akan kesuksesan dan kesehatan Ananda tercinta. Menuntut ilmu agama demi masa depan dunia dan akhirat. Atma kupasrahkan pada-Nya. Sang maha cipta.
Mimpi yang seolah nyata, terlintas di jiwa kami bertiga. Bermimpi, Anakku yang ketiga mengharap pertolongan pada kami sekeluarga. Berharap mimpi itu takkan jadi  nyata. Sungguh aneh kami bermimpi. Mimpi di pagi hari.
Namun, semua mimpi kami adalah nyata adanya. Sang buah hatiku, di pondok sakit adanya. Mencoba membawa pulang ke rumah, hendak  berobat dan istirahat.
Kini kuberharap, semoga Ananda pulih kembali. Jangan sakit lagi, agar kami tak merasa bersedih dan tak lagi mimpi-mimpi. Kugantungkan harapanku, hanya padamu. Wahai Anakku.
Batam, 08-08-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H