Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Buka Bersama Bareng Keluarga Tercinta

21 April 2021   07:14 Diperbarui: 21 April 2021   07:29 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buka Bersama Bareng Keluarga Tercinta

Oleh Maryati

Seperti biasanya, kalau ada waktu senggang, kami selalu mengadakan refreshing. Kadang jalan-jalan ke Pantai, belanja bersama atau makan-makan bersama. Sama halnya dengan sepekan puasa tepatnya tanggal 19 April 2021.

Hari minggu kebetulan Ayahnya Anak-anak sedang pergi keluar Kota, Jadi hari Seninnya begitu datang kerja, si bungsu langsung mengajak Ayahnya untuk pergi jalan-jalan. Padahal aku sendiri sudah meminta  suami untuk pulang cepat supaya bisa  pergi jalan-jalan. Permintaan si bungsu cukup mengagetkan kami semua karena keinginan dia lain dari yang kami inginkan. Dia meminta  jalan-jalannya ingin berenang ke Pantai.

 Bagaimana tidak kaget, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 sore. Akhirnya dengan terpaksa aku memberikan alasan ke padanya bahwa Pantai kalau pukul 17.00 sore sudah di tutup sama yang punya Pantai. Alasannya sungguh dapat dimengerti olehnya karena dia tidak lagi memaksa-maksa Ayahnya untuk berenang di waktu senja. Lagian perjalanan sampai ke Pantai lumayan agak jauh dari rumah.

Terpaksa aku mengarang cerita sama si bungsu dan tidak bermaksud untuk berbohong padanya. Dia masih terlalu kecil untuk memahami apa alasan yang bisa dia terima. Soalnya alasan-alasan yang aku katakan sebelumnya, dia masih bingung menerimanya dan masih tetap bertanya-tanya.

Aku bujuk  si bungsu supaya jalan-jalan bareng Ayahnya itu, ke tempat belanja pakaian sambil makan-makan. Alhamdulillah dia pun langsung mau. Sore itu juga akhirnya kami pergi jalan-jalan untuk buka Puasa dan belanja sebagian keperluan pakaian buat lebaran.

Kebetulan juga hari itu adalah hari ulang tahun yang ke-17 Anakku yang nomor dua. Setiap ada anggota keluarga yang berulang tahun, seperti biasa juga kami pergi jalan-jalan untuk makan-makan. Kalau tidak makan-makan di luar, kadang aku bikin masakan di rumah untuk bagi-bagi kepada tetangga. Hanya itulah yang bisa aku lakukan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Tidak harus ada pesta, karena pesta perayaan  ulang  tahun adalah merupakan budaya Asing yang tidak perlu kita tiru.

Sungguh sangat menyenangkan memang, jalan dan makan kumpul keluarga. Tidak mesti harus jauh-jauh dari rumah atau makanan mewah. cukup dengan menu yang biasa Anak-anak sukai. Seperti ayam bakar, mie ayam, bakso dan jus sebagai minumannya. Semuanya tersedia di tempat biasa kami nongkrong yaitu Alun-alun SP. Yang penting enak di lidah.

Setelah makan-makan, lanjut belanja ala kadarnya karena mengejar waktu salat Magrib. Semua berjalan sesuai rencana. Hanya saja rencana mau membeli baju lebaran tidak jadi. Malah jadinya membeli baju untuk sehari-hari saja karena tidak ada yang cocok dengan selera masing-masing.

Awalnya si sulung meminta ke tempat yang biasa ada seafoodnya, tapi berhubung aku agak sakit pipis, jadi kami pilih yang dekat saja. Sekitar 15/20 menitan  dari rumah kalau menggunakan kendaraan.

Pelayanannya cukup bagus, tidak lambat dan ramah-ramah orangnya. Meskipun ada sebenarnya tempat langganan bakso, Mie ayam dan ayam bakar/ayam geprek yang lebih enak dari pada itu tapi dia pelayanannya kurang bagus terutama kurang disiplin untuk membedakan mana pelanggan yang lebih lama memesan dengan pelanggan yang baru datang.

Takutnya, nanti kasihan sama Anak-anakku yang mau buka puasa jika pesanan yang kami pesan terlambat datangnya. Sudah dua kali kami merasa dikecewakan waktu datang berkunjung ke sana, sampai menunggu pesanan hampir satu jam. Saat itu kami sedang merayakan ulang tahun si bungsu, sekitar empat bulan lalu. Sampai-sampai si bungsunya ketiduran karena terlalu lama menunggu makanan yang di pesan.

Begitulah teman-teman cerita buka bersamanya, yang kebetulan bertepatan dengan ulang tahun Anakku yang nomor dua. Merayakan ulang tahun tidak harus dengan pesta yang penting merasa bahagia. Pesta perayaan ulang tahun, bukanlah budaya kita, tetapi dia budaya luar Negeri yang tidak perlu kita contoh.

 Dari pada buat pesta yang bisa menimbulkan masalah, mending uangnya kita sedekahkan pada orang lain yang membutuhkan uluran tangan atau bagi-bagi sesuatu pada orang lain yang bermanfaat. Misalnya bagi-bagi masker atau apa saja sesuai kemampuan dan keikhlasan kita.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun