Mohon tunggu...
Mamad
Mamad Mohon Tunggu... Lainnya - LSM / PRES

Mencari suatu ilmu bukan dilihat dari faktor usia tapi keinginan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Investasi Mayor Oil Company Dunia

22 Februari 2023   20:23 Diperbarui: 22 Februari 2023   20:24 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian kalau berakhirnya konflik Ukraina-Rusia dengan beberapa syarat yang membuat sektor energi Rusia tertekan atau tidak berjalan dengan semestinya, maka harga minyak bisa tetap di level $80-$90 per barrel atau bahkan lebih tinggi. Negara-negara pengimpor minyak tentu akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi mereka.

Bagaimana dengan major oil companies dunia seperti ExxonMobile, Chevron, Shell, BP, Equinor dan Total Energies menyikapi harga minyak yang tinggi di tahun 2022 dan strategi di tahun 2023?

Operating Cash Flow (OCF) dari 6 perusahaan minyak di tahun 2022 memecahkan rekor tertinggi yang pernah terjadi. Sejak tahun 2006, rekor tertinggi pernah terjadi pada tahun 2008 yang nilainya mencapi $ 220 milyar. Namun pada tahun 2022 rekor ini terlampau dengan OCF mencapai $ 320 milyar.

Peningkatan OCF yang sangat signifikan ini bisa dimaknai dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah industry oil and gas belum menemui titik balik untuk menjadi sunset industry. Selain masih menghasilkan keuntungan yang sangat besar, kebutuhan dunia akan fosil energi masih belum tergantikan.

Akibat besarnya OCF di tahun 2022, major oil companies mulai kelihatan goyah dengan komitmen mereka yang akan mengurangi investasi di sektor fossil energi.

BP misalnya berjanji di tahun 2020 akan mengurangi produksi oil dan gas sebanyak 40% pada tahun 2030. Namun janji itu mereka ubah menjadi hanya 25% pada tahun 2030.

Dari sisi investasi, capital investment yang dianggarkan oleh ExxonMobil dan Shell tahun ini juga luar biasa. ExxonMobil punya anggaran sekitar $23-$25 milyar sementara Shell disekitar $23-$ 27 milyar. 

Patut diduga capital investment ini sebagian besar akan mengalir ke sektor oil and gas. Begitu juga dengan perusahaan minyak dunia yang lain. Anggaran investasi di sektor oil and gas meningkat  15% dibandingkan tahun 2022.

Dengan anggaran investasi yang cukup besar di tahun ini dan diperkuat oleh prediksi harga minyak yang stabil di level $80-$90 per barrel, kegiatan eksplorasi di wilayah-wilayah yang dulunya dianggap kurang menarik dan susah, sekarang mulai dilakukan. 

Diharapkan di tahun-tahun mendatang penemuan ladang minyak baru yang signifikan bisa terealisasi, sehingga kebutuhan dunia terhadap minyak bisa terpenuhi.

Pertanyaan selanjutnya adalah kapan renewable energi benar-benar mampu menjadi energi pengganti bagi energi fosil. Jangan-jangan energi fosil tidak akan pernah tergantikan? 

Semoga saja tidak. ( Globalisasi )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun