Beberapa hari setelahnya, saya ke dokter gigi spesialis bedah mulut. Rencana cuma konsul saja. Mau tanya-tanya dulu gitu.
Nah melihat foto panoramik saya, dokter mengatakan dicabut saja. Untuk cabut bisa bius lokal atau bius total.
Karena gigi bungsu bawah posisinya miring dan nyaris tidur, untuk cabut mesti disayat gusinya, lalu gigi dibelah, dan baru dicabut. Proses cabutnya beda dengan cabut gigi biasa. Hmmm... begitu mendengar penjelasan itu, langsung mau kabur saja saya! Hahaha
Saya pilih bius total saja. Padahal untuk menghindari cabut gigi saat itu. Jujurly, saya belum siap. Buat saya yang penakut, proses cabut gigi yang seperti itu membuat stres.
Singkat-cerita, dua minggu setelahnya saya operasi cabut gigi atau odontektomi dengan bius total. Berhubung dibius, ya tidak tahu prosesnya. Hanya saja melihat hasil gigi yang tercabut, gigi bungsu bawah berupa gigi yang dibelah menjadi 2. Sedangkan gigi bungsu atas berupa gigi yang berukuran lebih kecil.
Proses pemulihan pasca operasi gigi adalah seminggu. Rasanya nano-nano! Makan tidak enak dan susah. Pokoknya tidak mau lagi! Hahaha
Namun setelah pulih, saya tidak lagi merasakan nyeri rahang yang menjalar sampai telinga.
Jadi, gigi bungsu perlu dicabut atau tidak? Ya tergantung kondisi. Jika mengganggu dan menimbulkan keluhan seperti saya lebih baik dicabut.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H