Saya sendiri masih sering ke toko buku bersama keluarga. Minimal tiap libur tengah semester atau akhir semester. Saya memberi reward kepada anak-anak untuk membeli buku.
Buku anak-anak masih saya beli secara langsung di toko. Bagi saya, mengunjungi toko buku sudah seperti "wisata" keluarga. Karenanya jika toko buku tutup, saya adalah orang yang paling sedih!
Sudah saatnya toko buku melakukan perubahan strategi bisnis supaya tetap bertahan. Salah satunya adalah mempunyai layanan pembelian online baik delivery atau pick up di toko. Saya yakin jika toko buku hanya mengandalkan penjualan offline tak akan mampu bertahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!