2. Belanja online lebih disukai
Selama pandemi covid-19 yang lalu, masyarakat kita mulai menyukai belanja secara online. Kondisi telah memaksa demikian. Kebiasaan ini berlanjut dan ternyata memang lebih enak.
Saya sendiri terkadang membeli buku secara online. Tidak perlu ke toko buku, bisa pilih sana-sini, dan beberapa toko memberi potongan harga.
Mungkin kebiasaan baru ini turut andil menyebabkan toko buku terlihat sepi. Beberapa kali saya ke toko buku Gramedia, baik di pusat perbelanjaan ataupun toko sendiri memang tak banyak pengunjung.
Bahkan malam Minggu lalu saya bersama anak-anak ke Gramedia Merdeka, Bandung pun tampak sepi. Pengunjung bisa dihitung dengan jari.
3. Lebih suka tontonan audio-visual
Pergeseran perilaku masyarakat sekarang ini juga dipengaruhi oleh banyaknya media audio-visual. Tayangan youtube, tiktok, dan media sosial lainnya membuat orang menyukai tontonan audio-visual. Lebih cepat dan instan dibanding membaca buku berlembar-lembar.
Banyak konten audio-visual menjelaskan dengan gamblang dan step by step. Jadinya, orang malas membeli buku. Selain itu, buku dianggap mahal. Lebih praktis belajar dengan modal kuota.
Toko Buku Perlu Mengikuti Era Digital
Sepinya toko buku berdampak pada pengurangan karyawan. Misalnya toko buku yang saya ceritakan di awal, dulu ada 3 karyawan namun terakhir hanya 1 karyawan yang terlihat.