Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merayakan Kenaikan Isa Almasih di Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung

20 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 20 Mei 2023   18:32 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung Kamis 18/4 (Foto : Dokpri MomAbel)

"Mama, besok libur. Kita ke gereja mana?" tanya si Bungsu sepulang sekolah (17/4). Awalnya saya jawab ke gereja Ibu Teresa Cikarang.

Eh, ternyata papanya ada rencana survei lokasi ziarek (ziarah rekreasi) untuk lingkungan. Kali ini rencana ziarek adalah Gua Maria Bukit Kanada yang berlokasi di Rangkas Bitung, Lebak-Banten.

Jadinya hari Kamis (18/5) kami mengekor papanya untuk survei sekaligus mengikuti misa disana. Ya, hitung-hitung sekalian jalan-jalan karena libur dan si Sulung sudah selesai ujian.

Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Kembali Kesini Setelah 15 Tahun

Cuaca pagi itu mendung namun tidak hujan. Berangkat dari rumah pukul 7.30, kami keluar tol Rangkas Bitung pukul 9.30. Setelah istirahat dan melanjutkan perjalanan kira-kira 10.40 kami sampai di lokasi.

Perjalanan sangat lancar karena selain hari libur, kami mencoba melewati tol baru Cibitung-Tanjung Priok yang masih sepi. Selain itu juga melewati tol Cikupa-Panimbang, lalu keluar tol Rangkas Bitung.

Gerbang tol Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Gerbang tol Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Dengan adanya kedua tol tersebut, lama perjalanan bisa terpotong banyak. Memang biaya tol lebih mahal. Dari Cikarang sekali jalan sebesar 158.500. 

Tapi saya cukup puas. Saya tidak menyangka karena 15 tahun lalu ke Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung (GMBK) itu rasanya jauh sekali. Apalagi kalau dari Cikarang.

Syukurlah, setelah 15 tahun ada kemajuan infrastruktur. Jadi berlipat sukacitanya. Terlebih mengingat kali pertama dan terakhir ke GMBK adalah masa masih pacaran dengan "mantan" saya ini. Kemarin saya kembali bukan berdua lagi tapi berempat. Hehe

Misa Perayaan Kenaikan Isa Almasih

Bukan suatu kebetulan, hari itu di GMBK ada misa kenaikan Isa Almasih atau bagi kami umat Kristen menyebut sebagai kenaikan Yesus ke Surga. Waktunya pun tepat sekali yaitu jam 11.00. Sesuai dengan perkiraan, maka kami bisa mengikuti misa disana.

Umat sudah banyak yang bersiap mengikuti misa, meskipun jam belum menunjukkan pukul 11.00. Ratusan orang memenuhi area GMBK. Ada yang di altar depan, gua Maria, aula bawah hingga pelataran yang ada disana.

Sebagian mungkin umat disana, tapi lebih banyak pengunjung dari luar kota seperti saya. Saya sempat bertemu seorang ibu yang datang bersama keluarga. Mereka datang dari Tangerang Selatan.

Berhubung bulan ini juga bulan Maria, rombongan peserta ziarah juga banyak. Biasanya dikenali dengan kostum seragam dan berkumpul bersama.

Pintu masuk GMBK Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Pintu masuk GMBK Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Tepat pukul 11.00 siang misa dimulai. Romo bersama putra altar, petugas misa, dan prodiakon menaiki jalan menuju altar. Sebuah pemandangan yang indah karena setelahnya, kami hanya bisa mendengar suaranya saja. Ya, kami kebagian tempat duduk di aula bawah yang jauh.

Lantunan lagu misa dan mazmur terdengar indah. Bersamaan dengan itu, kicau burung tak henti bersahutan. Bisa jadi burung-burung pun ikut memuji kebesaran Sang Raja Damai.

Mengikuti misa di alam terbuka memberi pengalaman rasa tersendiri. Pemazmur dan koor yang bertugas bagus dan merdu. Si Bungsu pun tertidur selama misa. Mungkin hatinya tentram dan damai di alam terbuka.

Umat mengikuti misa Kenaikan Isa Almasih di GMBK Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Umat mengikuti misa Kenaikan Isa Almasih di GMBK Rangkas Bitung (Foto : Dokpri MomAbel)
Usai misa, saya dan keluarga menuju gua Maria. Sudah banyak orang yang berdoa di depan pelataran gua. Setelah menyalakan lilin doa, kami pun berdoa.

Umat menuju gua Maria untuk berdoa (Foto : Dokpri MomAbel)
Umat menuju gua Maria untuk berdoa (Foto : Dokpri MomAbel)
Setelahnya, suami dan ketua lingkungan kami bersama menyusuri komplek GMBK dan menuju sekretariat ini untuk mencari informasi ziarek.

Wisata " Healing Tipis-tipis" dan Oleh-oleh

Pergi dengan membawa anak seusia TK memang tidak bisa sat-set. Sedikit-sedikit minta jajan. Ya, namanya usia bermain tentu yang dicari ya sekitar itu.

Ternyata di GMBK ada agrowisata kecil-kecilan berupa nursery tanaman hias, kolam koi, dan taman kelinci dan kura-kura. Cocok banget dengan si Bungsu. Langsung saja beli pakan kelinci dan ikan seharga masing-masing 5 ribu rupiah.

Begitu masuk ke taman kelinci, sudah ada beberapa anak kecil yang berusaha memberi makan. Sayangnya, kelinci hanya 4-5 ekor dan sudah kenyang. Mereka sudah tidak tertarik irisan wortel yang dibawa anak-anak.

Taman kelinci dan kura-kura GMBK (Foto : Dokpri MomAbel)
Taman kelinci dan kura-kura GMBK (Foto : Dokpri MomAbel)
Lalu si Bungsu beralih ke kura-kura. Diberinya kangkung ke kura-kura berukuran sedang. "Mama, kura-kura suka kangkung kayak aku!" teriaknya riang karena kura-kura mau makan kangkungnya.

Puas dari taman kelinci dan kura-kura, si Bungsu berpindah menuju kolam koi. Mungkin sudah siang juga, koi-koi sudah kenyang dan tak tertarik memakan pelet yang ditabur. Meskipun begitu, si Bungsu tetap senang. "Mama, aku suka tempat ini. Asyik banget!" Hahaha... begitu definisi kebahagiaan seorang anak TK.

Kolam koi GMBK Rangkas Bitung ( Foto : Dokpri MomAbel)
Kolam koi GMBK Rangkas Bitung ( Foto : Dokpri MomAbel)
Saya sendiri tertarik dengan bunga anggrek yang dijual disini. Akhirnya berhasil membawa satu saja. Namanya ibu-ibu, naluri belanja selalu ada dimana dan kemanapun pergi. Hehe

Di sana ada juga keripik hosti. Keripik ini merupakan sisa potongan hosti yang dijual. Ada yang tawar, namun ada yang diberi bumbu rujak pedes. Penampilannya tak rapi tapi rasanya dijamin enak.

Berkeliling melihat jualan di GMBK, lebih banyak ditemukan oleh-oleh aneka keripik, sate bandeng, dan gula aren Baduy. Karena penasaran, saya pun membeli gula aren ini.

Jam menunjukkan pukul hampir jam 2 siang. Keringat sudah bercucuran karena gerah. Anak-anak pun sudah mulai lapar. Kami segera meninggalkan GMBK untuk pulang.

Hmmm... Meski gerah, tapi hari itu sungguh hari yang indah. Libur tengah minggu tapi bisa misa untuk merayakan kenaikan Tuhan di Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung dan wisata bonus "healing" tipis-tipis.

Inilah "healing" yang sebenarnya. Pulang membawa damai dan sukacita penawar rasa galau. Hehehe 

Sekian dan semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun