Ternyata di GMBK ada agrowisata kecil-kecilan berupa nursery tanaman hias, kolam koi, dan taman kelinci dan kura-kura. Cocok banget dengan si Bungsu. Langsung saja beli pakan kelinci dan ikan seharga masing-masing 5 ribu rupiah.
Begitu masuk ke taman kelinci, sudah ada beberapa anak kecil yang berusaha memberi makan. Sayangnya, kelinci hanya 4-5 ekor dan sudah kenyang. Mereka sudah tidak tertarik irisan wortel yang dibawa anak-anak.
Lalu si Bungsu beralih ke kura-kura. Diberinya kangkung ke kura-kura berukuran sedang. "Mama, kura-kura suka kangkung kayak aku!" teriaknya riang karena kura-kura mau makan kangkungnya.
Puas dari taman kelinci dan kura-kura, si Bungsu berpindah menuju kolam koi. Mungkin sudah siang juga, koi-koi sudah kenyang dan tak tertarik memakan pelet yang ditabur. Meskipun begitu, si Bungsu tetap senang. "Mama, aku suka tempat ini. Asyik banget!" Hahaha... begitu definisi kebahagiaan seorang anak TK.
Saya sendiri tertarik dengan bunga anggrek yang dijual disini. Akhirnya berhasil membawa satu saja. Namanya ibu-ibu, naluri belanja selalu ada dimana dan kemanapun pergi. Hehe
Di sana ada juga keripik hosti. Keripik ini merupakan sisa potongan hosti yang dijual. Ada yang tawar, namun ada yang diberi bumbu rujak pedes. Penampilannya tak rapi tapi rasanya dijamin enak.
Berkeliling melihat jualan di GMBK, lebih banyak ditemukan oleh-oleh aneka keripik, sate bandeng, dan gula aren Baduy. Karena penasaran, saya pun membeli gula aren ini.
Jam menunjukkan pukul hampir jam 2 siang. Keringat sudah bercucuran karena gerah. Anak-anak pun sudah mulai lapar. Kami segera meninggalkan GMBK untuk pulang.
Hmmm... Meski gerah, tapi hari itu sungguh hari yang indah. Libur tengah minggu tapi bisa misa untuk merayakan kenaikan Tuhan di Gua Maria Bukit Kanada Rangkas Bitung dan wisata bonus "healing" tipis-tipis.
Inilah "healing" yang sebenarnya. Pulang membawa damai dan sukacita penawar rasa galau. HeheheÂ
Sekian dan semoga bermanfaat.Â