Suatu saat saya membaca caption unggahan instagram seorang penulis terkenal tentang adab sandal hotel. Intinya adalah sandal hanya untuk dipakai di kamar dan tidak untuk dipakai keluar kamar.
Memang mengenai sandal hotel ini terlihat sepele. Namun, mengutip Kompas.com ternyata salah satu etika saat menginap di hotel ini adalah tidak memakai sandal hotel saat keluar kamar. Baca disini.
Kompasianer, pernahkah memakai sandal hotel saat keluar kamar? Saat sarapan misalnya. Hmmm... kalau saya sih ngaku saja : PERNAH! Hehehe
Jika menginap di hotel, sandal hotel merupakan salah satu fasilitas kamar. Sandal hotel sebenarnya adalah sandal kamar. Biasanya hotel bintang 3 keatas selalu menyediakan fasilitas ini.
Umumnya, sandal hotel berbentuk slipper dan bukan sandal jepit. Bahan yang dipakai untuk sandal hotel beragam, mulai dari spons ringan, kain batik, dan atau bahan handuk.
Beda hotel, beda macam sandal hotel. Semakin mahal dan berbintang suatu hotel, semakin bagus sandal hotelnya. Meskipun tidak selalu tapi biasanya begitu.
Sandal hotel ada yang tipis, tapi ada juga yang sangat cantik dan berbahan tebal. Sebagian besar warna sandal hotel adalah putih dengan logo hotel.
Namun, ada juga yang berbahan batik dan atau anyaman khas Indonesia (untuk hotel di Indonesia). Ada juga yang berwarna hitam atau warna lain sesuai ikon hotel.Â
Mungkin inilah yang menjadikan sandal hotel sebagai salah satu bisnis yang empuk karena menjanjikan. Baca disini.
Jika dilihat dari bahan, sandal hotel memang didesain untuk sandal kamar atau indoor. Kalaupun ada yang tebal, tetap saja berbentuk selop terbuka atau tertutup yang kurang cocok untuk dipakai selain di dalam kamar.
Hmmm... namanya juga sandal kamar, tentu peruntukannya untuk di dalam kamar ya? Karena itulah, sudah seharusnya tidak dipakai keluar kamar.Â
Memang tidak ada larangan tertulis untuk ini. Tapi yang namanya etika adalah etika. Etika berbicara tentang kepantasan. Katanya di luar negeri kita akan dianggap tidak sopan jika memakai sandal hotel untuk jalan-jalan di luar kamar.
Pakai sandal hotel keluar kamar = OKB ?
Di era media sosial orang bebas beropini, bahkan men-judge sesuatu hal. Sandal hotel pun ikut meramaikan opini di media sosial.
Ada yang pernah menuliskan begini. Bahwasanya orang yang tidak (tahu) beretika saat menginap di hotel adalah OKB (orang kaya baru). Dalam arti mereka mampu membayar hotel namun tidak tahu etika. Bisa karena tidak belajar dan atau tidak diajari sebelumnya oleh orangtuanya.
Hmmm... mungkin ada benarnya. Tapi tidak selalu benar. Lha contohnya saya, pernah pakai sandal hotel keluar kamar tapi saya bukan orang kaya! Hehehe
Kalau saya boleh berpendapat, alasan orang yang memakai sandal hotel keluar kamar kurang-lebih karena ini :
1. Tidak tahu dan belum belajar
Namanya tidak tahu bukan berarti tidak beretika. Ya, belum belajar saja. Beberapa menyalahkan keadaan, "Itu orangtuanya tidak pernah mengajarkan pasti." Atau "Ih ndeso banget! Kampungan!"
Hmmm... mungkin karena itu ada yang mengklaim dirinya OKL (orang kaya lama). Padahal kaya ya kaya aja! Etika dan kekayaan tidak selalu berkaitan.
Ada orang kaya yang tidak tahu etika, tapi ada juga orang biasa namun paham etika. Etika lebih ke persoalan belajar atau pemahaman. Bersyukurlah jika punya orangtua yang mengajarkan ini.
Nah, kalau tahu tapi masih melanggar itu baru namanya "ndableg". Yang seperti ini boleh kalau mau disebut "ndeso atau kampungan."
2. Kondisi tertentu
Saya pernah dadakan menginap di hotel bareng keluarga. Rencana tidak menginap ternyata kemalaman. Namanya dadakan tentu tidak membawa perlengkapan ini dan itu. Selalu ada kurangnya.
Padahal di hotel ada kolam renang. Namanya anak-anak pasti ingin berenang. Akhirnya saya memakai sandal hotel yang berbahan spon ringan ke kolam renang.
Waktu itu saya juga belum tahu mengenai etika sandal hotel. Malah tahunya boleh dibawa kemana-mana karena banyak orang sarapan mengenakan sandal ini (kesimpulan yang salah hihihi).
Saya sendiri tidak menggunakan sebelumnya karena terlalu tipis. Pokoknya kurang nyaman buat saya. Jadi sering memakai sandal sendiri saat keluar kamar.
Nah karena sudah tahu, sejak itu tidak pernah lagi memakai sandal hotel saat keluar kamar. Namun jika ada orang yang memakai seperti itu di lobi, restoran, dan atau area publik lain di hotel, saya berpikir positif saja. Toh kita tidak tahu kondisi mereka. Mungkin tidak sadar memakainya saat keluar kamar?
Ohya, sedikit tip dari saya jika staycation di hotel lebih baik bawa sandal atau sepatu minimal 2 macam. Seperti saya, karena membawa anak-anak yang suka ke playground atau kolam renang, saya selalu bawa sandal atau sepatu kasual atau sport.
Manfaat Lain dari Sandal Hotel
Kalau dipikir sandal hotel ini tidak enak dipakai selain di kamar. Kalau pun berbahan tebal tapi bentuknya kurang pas juga untuk dipakai jalan-jalan. Malah buat saya tidak matching selain dengan baju rumah atau baju tidur!
Tapi ternyata ada manfaat lain dari sandal hotel loh. Sandal hotel cocok untuk dibawa pulang saja. Hahaha
Tenang, sandal hotel termasuk item yang boleh dibawa pulang kok. Daripada mubazir, bisa dipakai lagi di rumah.
Adakah yang seperti saya? Hmmm... rugi loh kalau ditinggal. Apalagi sandal hotel bintang lima, sudah tebal, empuk, bahan lembut! Hehehe (Duh, ketahuan penulis artikel ini adalah ibu-ibu. Hihihi)
Sekian cerita sandal hotel. Setelah tahu etikanya, jangan dipakai keluar kamar lagi ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H