"Ma, kapan naik kereta?" pertanyaan yang selalu diulang oleh si Sulung. Sebenarnya sudah lama dia ingin menjajal sarana transportasi umum yang satu ini.
"Kan sudah pernah naik MRT di Singapura! Itu kereta juga, " jawab saya.Â
Ternyata jawaban saya ini tidak memuaskan. Dia ingin naik kereta "beneran".Â
Nah yang jadi pertanyaan, seperti lagu Kelana yang dinyanyikan oleh Tulus : "Kita kemana? Mau Kemana? Hendak mencari apa? " Bingung kan?Â
Berhubung saya ditagih melulu, akhirnya saya bilang ke papanya untuk mencoba naik kereta yang dekat saja.
Saya pikir dari stasiun Cikarang ke Bekasi atau kemana gitu. Yang penting pengalaman rasa untuk anak-anak sekaligus lunas "utang" naik kereta ini.
Naik KRL Cikarang-Jakarta
Minggu siang itu (26/2) kami berangkat ke stasiun Cikarang yang letaknya cukup jauh dari rumah. Karena tidak tahu apakah ada parkir mobil atau tidak, kami memutuskan naik ojek online.
Kami juga tidak tahu mau naik kereta jenis apa dan seperti apa. Jujurly, kami memang tidak paham sama sekali. Pokoknya niat mencoba dan berpetualang.
Dalam perjalanan menuju stasiun Cikarang, kami melihat potret kehidupan masyarakat kabupaten Bekasi. Lalu mendekati stasiun, suasana hiruk-pikuk makin terasa. Buat orang yang biasa "mendekam" di rumah, tentu saja hal ini sangat menarik.
Sampai di stasiun, kami terkejut. Bangunan stasiun tampak masih baru dan bukan bangunan lama.Â
Setelah menaiki tangga, kami menuju konter tiket. Wah, ternyata sistem dan stasiun pun sudah modern! Petugas juga ramah. Saat kami bertanya juga dijelaskan dengan rinci.
Akhirnya, kami membeli tiket via aplikasi gojek - go train. Tiket ini kami beli karena toh kami hanya sekali jalan. Sayang kalau beli kartu. Tak disangka ternyata mudah sekali untuk membeli tiket ini.
Setelah punya tiket, kami langsung ke pintu masuk. Disana ada petugas. Cukup memindai barcode dan pintu pun terbuka. Sama seperti sistem MRT negara tetangga. Keren juga, batin saya.
Sampai sini, saya merasa begitu ketinggalan zaman! Duh, baru tahu loh! Kemana saja selama ini? Ya, memang tidak kemana-mana sih. Ibu rumah tangga kan memang banyak di rumah. Hehehe
Kejutan di Stasiun Manggarai
Setelah melewati pintu masuk, kami turun ke bawah untuk naik kereta rel listrik (KRL). Sebenarnya ya sering lihat KRL di Jakarta. Hanya saja kami belum pernah tahu KRL seperti apa. Bayangan saya KRL ini sama seperti kereta api reguler.
Namanya modal nekad menuruti keingin-tahuan anak-anak, ya sudah lah. Eh, ketika kereta sudah datang, ternyata kereta ini sama seperti MRT! Sementara dia ingin naik kereta reguler biasa. Waduh, si Sulung sedikit kecewa.
"Nggak apa-apa, Kak... Kan belum coba yang disini!" kata saya. Dia pun mengangguk. Dalam hati, "Waduh, salah...."
Sampai disini pasti ada yang menertawakan saya. Hmmm.. tapi bagi orang luar Jabodetabek pasti awam loh tentang per-KRL-an ini. Saya pernah naik kereta tapi bukan KRL.
Oke, lanjut ya. Di stasiun Cikarang tidak banyak penumpang yang naik. Sepi dan banyak kosong. Tidak ada yang berdiri.
Setelah kereta berangkat, barulah mulai penuh tiap kali berhenti di stasiun lain ke arah Jakarta. Pemandangan dari kereta sih tidak ada yang menarik. Hari gini pasti sudah tidak ada sawah ke arah Jakarta.
Perjalanan dengan KRL menyenangkan. Anak-anak tidak ada yang rewel. Penumpang juga tertib.
Hari itu karena hari Minggu, penumpang lebih banyak keluarga, pasangan, atau kelompok muda-mudi. Sepertinya mereka juga sama seperti saya yang jalan-jalan menggunakan KRL.
stasiun Manggarai, kami harus turun untuk ganti kereta. Sesuai tiket, tujuan kami adalah stasiun Jakarta Kota.
Tiba diKeluar dari kereta di stasiun Manggarai, kami takjub dengan bangunan stasiun. Ternyata baru, bersih, dan besar. Pokoknya sudah modern dan keren menurut saya!
Kami harus naik ke atas dengan eskalator. Saya amati kok ini tidak beda jauh dari stasiun MRT negara tetangga ya? Keren! Papan petunjuk arah dan tujuan juga jelas.
Lalu kami menunggu kereta. Pemandangan disini terlihat menarik. Saya serasa jadi orang Jakarta.
Disini penumpang berjubel menunggu kereta datang. Buat kami yang orang pinggiran, berdiri sambil melihat rel dan kereta datang saja sudah senang. Hehehe
Berakhir di Kota Tua
Dari stasiun Manggarai, kereta cukup penuh. Namun makin lama makin berkurang. Ternyata banyak juga penduduk Jakarta pengguna KRL.
Pemandangan dari stasiun Manggarai menuju Jakarta kota adalah pemandangan kota Jakarta. Seru juga! Kapan lagi melihat Jakarta dari kereta. Hihihi
Sampai di stasiun Jakarta Kota, anak-anak sudah lapar. Beruntung banyak restoran di stasiun ini. Â Ternyata stasiun ini bangunan lama namun terpelihara dengan baik.
kota Tua Jakarta. Wah, ternyata benar! Tinggal menyeberang jalan, kami sampai di kawasan kota Tua Jakarta.
Sebelum keluar stasiun, saya melihat dari kejauhan sepertinyaLangsung deh jalan-jalan ke kota Tua! By the way, kota Tua adalah salah satu bucketlist saya yang belum kesampaian. Bapak negara (baca : suami) tidak pernah mau diajak kesini.
Berempat jalan-jalan di kota Tua sangat menyenangkan. Ternyata oh ternyata sangat bagus!
Ada museum, pertunjukan musik, foto bersama cosplay pahlawan, lukis potret, hingga seni membaca garis tangan! Pokoknya mantap. Naik KRL cuma 5000 sudah bisa healing-healing deh!
Hmmm... ternyata seru juga berpetualang naik KRL bersama keluarga. Sayangnya, KRL nyaman untuk anak kalau hari libur atau Minggu. Katanya di hari kerja sangat padat dan berdesakan.Â
Ya, semoga kedepan pemerintah lebih memperhatikan lagi mengenai sarana transportasi masal ini. Bagi para komuter tentunya sangat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H