Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Titrasi Hati

30 Maret 2023   08:06 Diperbarui: 30 Maret 2023   08:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Titrasi Hati (Foto : infokimia.com)

Titrasi Hati

Rindu ini seumpama cairan

tetes-tetesnya kukumpulkan

kutuang dalam labu

mulanya tak berwarna

jernih tapi pahit

rasa nan nelangsa

Suatu sore kutakar cairan

lalu kutitrasi dengan pemaknaan

perlahan kubuka kran syukur

labu kugoyangkan pelan

tetes makna turun

tercampur dalam interaksi kimiawi

tak ada teori disini

hanya kepasrahan diri

Detik demi detik berlalu

rindu semakin bisu

makna menetes hening

menunggu hasil reaksi

menghitung masa

merangkai rasa

hingga pada titik tak terduga

cairan labu berubah

rona warna terindah

pada rindu yang kian merekah

sempurna penuh makna

air mata tak berarti duka semata

ada bahagia disana


Ruang hati, 30 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun