Selimut Rindu
puisi ini terbuat dari rindu
bertebaran pada lembar biru
melekat kuat dengan waktu
rindu
rindu
rindu
kian menggaung di anganku,
memenuhi lorong kalbu,
lalu melebur lewat tangis sendu
rindu
rindu
rindu
betapa jauh tempatmu, Ibu!
semoga doa-doaku menggapaimu
tersenyumlah dari sana untukku
rindu
rindu
rindu
seperti selimut hangat dari Ibu
terbentang melintasi waktu
mengusap tetes air mataku
Cikarang, 26 Januari 2023
Untuk Ibu,
maut memisahkan kita tapi kasih Kristus selalu menyatukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H