Kemungkinan besar sakit kepala saya karena efek vaksin. Saya diresepkan 3 macam obat. Untuk nyeri kepala saya diberi kombinasi metamizol/antalgin dengan diazepam. Ada juga flunarizine untuk vertigo dan domperidon untuk mual.
Semua dengan catatan jika dalam lima hari tidak membaik, saya disarankan ke RS untuk cek lebih lanjut.
Ternyata Saya Alergi Antalgin
Selama sakit kepala, saya minum obat seperti biasa paracetamol 500 mg. Berhubung tidak "berpengaruh", saya minum parasetamol yang dikombinasi dengan kafein. Awalnya sedikit membantu.
Akan tetapi, saya merasa obat yang saya minum itu kok hanya "numpang lewat" tanpa efek. Padahal biasanya setelah minum langsung mereda. Aneh.
Kemudian saya memutuskan ganti obat. Saya membeli obat dengan kandungan zat aktif utama methampiron (metamizole/antalgin) yang dikombinasi beberapa vitamin dan kafein.
Setelah minum obat, sakit kepala saya lumayan berkurang. Bahkan malamnya saya bisa bertugas sebagai pembawa acara di pertemuan zoom. Tapi setelah itu sakit kembali menyerang, mual, dan sedikit vertigo.
Esoknya masih sama. Hanya saja saya minum parasetamol lagi, karena hanya itu yang ada di mobil.
Duh, rasanya kesal dan putus asa. Seumur-umur saya sakit kepala "awet" seperti ini baru kali itu. Untungnya saya masih bisa jalan dan beraktivitas ringan.
Karena merasa terganggu dan tersiksa, malam-malam saya ngobrol dengan teman. Singkat cerita dia menyarankan coba minum obat merk tertentu, kombinasi metamizole/antalgin dan diazepam (harus dengan resep dokter).
Hmmm... saya ingat suami saya punya obat ini dari dokter (belum sempat diminum). Saya pun mencoba minum pada malam itu juga saking tidak tahan. Sakit kepala tak terlalu berkurang tapi saya bisa tidur.