"Puisimu tak ada yang baca!Â
suara itu menggema di telinga
Kuulas senyumku,
"Tak apa. Emang kenapa?"
suara itu menjauh begitu saja
Hei, lihatlah!
kata-kata yang merubungku
ingin bersarang di kepala
aku tak mau!
untuk apa menimbun kata-kata?
biarlah ia beterbangan kemana saja
Kata-kata kurangkai
supaya ia tak asal terurai
kata-kata boleh mengembara
manis dan tertata
Bukankah kamu suka?
Biarlah aku memunguti kata-kata
lalu merangkai dengan asa
bukan untuk berdiri megah di angkasa
semata ingin membebaskan rasa
Sudut hati, Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H