Tidak ada yang pasti di masa pandemi ini. Perubahan demi perubahan harus dijalani sebagai wujud adaptasi. Seperti yang sering kita dengar bahwa perubahan itu sendiri yang pasti.
Kondisi inilah yang selama dua tahun dirasakan orangtua saat mendampingi anak-anak belajar dan sekolah. Jika boleh jujur, saya sebagai orangtua sudah sampai pada tahap pasrah. Diakui atau tidak, sama seperti orangtua lainnya, saya sebagai orangtua saya pun merasa lelah.
PTM Terbatas Menjadi "Oase Anak"
Pertengahan semester kemarin, kedua anak saya mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Puji Tuhan berjalan lancar hingga akhir semester. Bagi anak-anak, PTMT memberi pengalaman tersendiri.
Keputusan untuk mengikuti PTMT tersebut sudah melalui pertimbangan matang antara saya dan suami. Saya sempat galau karena anak-anak belum vaksin. Tapi melihat situasi dan kondisi pandemi yang melandai, kesiapan sekolah, protokol kesehatan yang ada, dan kesiapan anak, maka kami memberanikan anak mengikuti PTMT.
PTMT yang hanya 1.5 jam selama 4 kali dalam seminggu tersebut menjadi semacam "oase kecil" untuk anak-anak di masa pandemi. Si Sulung sangat senang kembali ke sekolah. Begitu juga si Bungsu antusias untuk pertama kalinya pergi ke sekolah yang "sesungguhnya" dan bukan online.
Sebenarnya jika dikatakan enak mana antara PJJ dan PTMT susah-susah gampang. Bagi orangtua justru repot dua kali karena pulang sekolah masih ada sesi online untuk anak SD. Namun melihat semangat anak, akhirnya kami pun ikut semangat.
Banyak hal tak terduga yang terjadi saat PTMT. Beberapa kekhawatiran kami ternyata tak terbukti. Masalah kedisiplinan prokes misalnya. Saya malah melihat anak-anak, bahkan yang masih TK, justru lebih patuh dibanding orang dewasa.
Memang untuk kepatuhan protokol kesehatan harus ada kerja sama yang baik dari orangtua dan sekolah. Pengalaman saya di sekolah anak-anak sangat bagus dan jelas tata tertib dan disiplin protokol kesehatan.
Meskipun tidak ada kontak fisik dengan guru dan teman, saya melihat kedua anak saya lebih ceria bersekolah. Mungkin karena suasana belajar yang berbeda.
PTMT 100% membuat bimbang