Pertama, kami harus duduk di ruang tunggu yang terpisah dari lokasi vaksin. Di sini kami menunggu giliran dipanggil. Setelah dipanggil, barulah kami berjalan menuju lokasi vaksinasi yang merupakan lapangan olahraga terbuka namun beratap.
Setelah sampai, ternyata nomor antrian kami 425. Wah, ternyata peserta vaksinasi banyak! Enaknya tempat yang terbuka dan luas adalah memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Sambil menunggu, si Sulung pun bermain bersama adiknya.
Ketika giliran tiba, maka yang pertama kali harus kami lakukan adalah registrasi. Di sini kami menyerahkan formulir persetujuan orangtua dan fotokopi kartu keluarga.
Sesudah itu, kami menuju ke area skrining oleh dokter. Di sini ditanya sesuai pertanyaan yang ada di kartu kendali.Â
Berhubung si Sulung dalam kondisi sehat, tidak vaksin apapun untuk dua minggu sebelumnya, dan tidak punya komorbid, alergi, dan lain-lain maka lolos.
Sinovac. Saya bersyukur, semua tenaga kesehatan di sana ramah anak. Hal ini sangat membantu anak untuk rileks dan tidak tegang.
Selanjutnya adalah proses penyuntikan vaksin
Proses penyuntikan vaksin berjalan lancar. Si Sulung biasa saja. Malah adiknya yang super aktif itu "mengawasi" proses penyuntikan bak bodyguard. Hahaha
Waktu itu tidak terdengar ada anak yang nangis karena disuntik. Mungkin karena sudah besar dan mengerti. Bisa jadi anak-anak kelas 1-2 SD yang banyak nangis. Saya sendiri lega karena si Sulung tak mengeluh sakit. "Biasa saja!" begitu katanya.
Aman-aman saja!
Sebelum vaksinasi, saya sempat galau karena si Sulung sedang menstruasi. Ada kekuatiran apakah aman atau tidak.
Namun karena selama ini tidak pernah ada keluhan saat menstruasi (pusing, kram perut, dan lain-lain) saya berani ikutkan vaksinasi. Ternyata tak masalah juga vaksin saat menstruasi.