Adakah yang mengikuti serial Layangan Putus? Saya dong. Saya sampai sibuk dan lupa tidak menulis di Kompasiana hehehe. Nggak ding!
Sebenarnya saya tidak suka serial apalagi bertema perselingkuhan. Rasanya lebih banyak efek emosi negatif untuk orang seperti saya -- yang katanya "high sensitive people".
Lalu kenapa saya malah nonton? Hmmm... jujur saja saya tertarik dengan semua film yang diperankan Reza Rahadian. Saking penasarannya seperti apa Reza main serial ini, saya pasang aplikasi dan berlanggananVIP yang memutar serial Layangan Putus.
Tapi tak mengecewakan kok. Serial ini bagus dan tidak berlebihan seperti sinetron. Jadilah sekarang ini tiap hari Jumat dan Sabtu sore saya rajin cek dan ricek. Hahaha
Nah, dari hasil menonton serial itu, saya berusaha menarik benang Layangan Putus ini supaya bisa jadi pelajaran kecil-kecilan secara santai dan tidak emosi.
Tentu saja ini berdasar logika dan pengalaman yang saya amati dari serial ini. Bisa benar namun bisa juga salah. Namanya rumah tangga itu rumit, kalau sederhana itu rumah makan! Ya nggak?
Hmm.. menurut saya setidaknya, sebagai pasangan kita mengenali "rambu-rambu" kapan harus curiga. Akan konyol juga kalau sedikit-sedikit cemburu dan curiga, bisa membuat gerah pasangan.
Nah, belajar dari Layangan Putus lima hal ini bisa menjadi tanda pasangan mulai mendua alias selingkuh:
1. Tidak dekat dengan anak