Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan dan Lilin Harapan

29 November 2021   08:00 Diperbarui: 29 November 2021   23:20 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan Lilin Harapan (Foto : pixabay.com)

Perempuan dan Lilin Harapan

Pada penghujung tahun. Perempuan termangu. Kejutan datang tanpa disangka. Sesuatu yang selama ini dihindarinya.

Kala hidupnya mulai tertata. Semuanya bahagia. Suami yang tak pernah kekurangan apapun untuknya. Semua ada.

Anak-anak kembali riang sesuai masa. Tak ada riak gelombang duka menerpa.

Saat hidup sesuai rencana. Tenang. Damai. Tiba-tiba kejutan menyentak dada. Butir air mata runtuh membasahi muka. 

Perempuan berusaha tenang. Secara manusia, dia sedih tentu saja. Waktu yang tidak mudah untuk dicerna.

Namun entah... perempuan itu terlihat ikhlas menghadapi. Tak lagi meledakkan emosi. Pun larut dalam ketidakberdayaan jasmani.

"Ini cara Tuhan melatihku, " katanya.

Ibarat pertandingan, seringkali latihan berat dan menyiksa. Tapi jika seseorang menggantungkan cita-cita dan harapan untuk menang, ia pun akan menjalani dengan sukacita.

Perempuan itu membongkar corona Adven dari gudang penyimpanan. Sebuah lingkaran berhiaskan daun hijau dengan empat tatakan lilin perak.

Dipanggilnya anak lelakinya. Tangan mungil itu meletakkan satu lilin. Lalu dengan mata berbinar, dia menyalakan lilin itu.

Satu lilin telah menyala. Lilin harapan baginya dan bagi semua orang. Ada harapan akan datangnya keselamatan.

Perempuan itu memejamkan matanya. Ucapan syukur mengalir dari doanya. Tak lagi ia bertanya mengapa.

Hatinya berserah dalam harapan yang tak pernah sia-sia. Bukankah penyertaan Tuhan sempurna?

Mari jalani saja. Semesta selalu memeluk kita dan memberi kekuatan melewati semua.

Ruang hati, 29 November 2021

--- Minggu Adven pertama ---

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Yesaya 40 : 31

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun