Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kembali WFO, Kembali Macet, dan Kembali Berjuang

11 November 2021   18:25 Diperbarui: 19 November 2021   12:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak menurunnya kasus Covid-19 di kabupaten Bekasi, maka mulailah kantor dan pabrik kembali buka dan menerapkan WFO. Awal November kemarin kabupaten Bekasi sudah dinyatakan PPKM level 1. Karenanya, sekarang sudah kembali ke "(new) normal".

Mall di akhir pekan sudah ramai pengunjung (saya lihat dari parkiran yang penuh dan antrian kendaraan yang masuk), restoran sudah bisa dine-in, sekolah mulai PTMT, dan kantor-kantor kembali WFO.

Berhubung rumah saya berada di sekitar kawasan industri, perubahan sangat terasa bagi saya yaitu kemacetan. 

Awalnya saya pikir karena ramai saja, tapi karena anak-anak juga mulai PTMT jadinya berasa sekali saat mengantar sekolah. Volume kendaraan banyak, pagi dan siang sama saja.

Begitu keluar cluster, jalanan sangat padat mobil dan motor. Semua menuju kawasan industri GIIC dan kantor pemda. Berkali-kali agak susah masuk ke jalan, seolah tak ada habisnya mobil dan motor. Hmmm...

Waktu pulang sekolah pun, antrian di lampu merah dekat rumah mengular hingga pasar. Padahal sebelumnya sepi. Wah, benar-benar back to (new) normal! Semua sudah WFO!

Apakah saya mengeluh? Oh tidak. Justru ini pertanda baik karena kantor dan pemda sudah kembali buka dan banyak pabrik mulai beroperasi lagi. 

Seperti diketahui, daerah tempat tinggal saya adalah kawasan banyak pabrik industri manufaktur yang padat karya. Ada Wuling, Fontera, Mitsubishi, dan lain-lain. Jika WFH kemungkinan ada karyawan tak mendapat gaji penuh.

Hanya saja dilema saat kondisi seperti ini adalah pengguna jalan yang nekat dan kacau. Entah karena ingin cepat sampai di tempat kerja atau "darah muda" yang menggelora, banyak pemotor yang ngebut dan mengambil jalur di jalan arah berlawanan.

Bayangkan jelas-jelas dikasih dua jalur, masih ambil jalur sebelahnya (lawan arah). Laju kendaraan pun sangat kencang. Inilah celah besar terjadinya kecelakaan.

Kemacetan dan kecelakaan memang tak berhubungan langsung. Tapi dengan kondisi seperti sekarang, dimana banyak pengendara tidak patuh bisa terjadi kecelakaan. Bukan hal baru lagi kok, frekuensi kecelakaan di kawasan industri memang terhitung lumayan.

Eh tapi mungkin juga mereka sedang semangat untuk kembali WFO. Apalagi untuk jomblo yang punya gebetan di tempat kerja. Cieee... Langsung buru-buru tancap gas ingin bertemu. Hahaha Ini tentu asumsi saya karena rata-rata yang ngebut anak muda.

Lalu bagaimana dengan saya? Sebagai ibu-ibu "peternak" (pengantar anak), saya kembali berjuang dong. Bangun pagi, mandi, lalu gedabag-gedebug menyiapkan dua anak untuk sekolah. Setelahnya kembali berjuang mengantar anak ke sekolah.

Hmmm... Ternyata menyenangkan bisa beraktivitas kembali keluar rumah. Anak-anak juga senang dengan PTMT. Saya kembali menjadi "peternak". Yuhuuu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun