Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tetap Bahagia di Tanggal Tua, Bisa Kok!

8 Oktober 2021   14:05 Diperbarui: 8 Oktober 2021   18:01 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap bahagia di tanggal tua dengan kelola uang bulanan (Foto : pixabay.com/stevepb)

Saat bertemu teman atau mengobrol lewat aplikasi perpesanan, seringkali teman-teman saya meledek, "MomAbel mah nggak kenal tanggal tua!" atau "Ah, kalau MomAbel itu uang bulan kemarin juga belum tersentuh!" 

Hmmm... saya cuma bisa tersenyum. Ya, saya memang termasuk orang santai dan cuek. Sesuatu yang baik diiyakan saja lah ya? Hehehe

Saya sebenarnya sama kok dengan yang lain. Saya ibu rumah tangga dengan suami yang "orang gajian". Artinya cuma sebulan sekali (bukan dua kali atau berkali-kali ya!) ada penghasilan yang masuk.

Akan tetapi, justru karena itulah saya terpacu untuk mampu melakukan kelola uang bulanan dengan baik. Sebenarnya cara saya mengelola keuangan sedikit terlatih saat masih lajang dan bekerja.

Waktu itu saya hidup mandiri di kota yang berbeda dengan orangtua. Karenanya, mau tak mau saya berusaha untuk cukup dan tak mau merepotkan orangtua.

Setelah berumah-tangga, beberapa prinsip keuangan yang saya terapkan saat lajang ternyata relevan. Meskipun saya tidak rinci hingga yang receh dan atau rajin mencatat tapi semua itu sangat membantu.

Dengan prinsip ini, saya tetap bahagia meski tanggal tua. Rasanya sama saja sih tanggal muda atau tanggal tua Hahaha... (duh sombong amat!).

Berikut prinsip keuangan tetap bahagia di tanggal tua yang menurut saya relevan diterapkan dalam rumah tangga:

1. Bayar semua kewajiban di depan

Setelah menerima transferan dari suami, yang saya lakukan adalah membayar semua kewajiban yang harus dibayar. Misalnya, uang sekolah dan keperluannya, biaya pemeliharaan lingkungan rumah, air, listik, uang arisan cluster, tagihan kartu kredit dan seterusnya.

Menurut saya, tak ada gunanya menunda-nunda karena kewajiban ini nanti harus dibayar juga. Jadi, lebih baik menjadi prioritas utama.

Dengan membayar semua kewajiban di depan, kita akan tahu apakah keuangan kita sehat atau tidak. Jika setelah membayar semua kewajiban, uang tinggal sedikit dan tak cukup untuk hidup, ini harus jadi koreksi diri. Kemungkinan ada yang salah. Besar pasak daripada tiang?

2. Pisahkan uang belanja dengan tabungan

Jika semua kewajiban sudah selesai dibayar, maka selanjutnya adalah membuat anggaran belanja. Misalnya kebutuhan makan sehari-hari, belanja kebutuhan bulanan, uang transportasi (beli bensin, e-toll dll), jajan anak, dan seterusnya. Semua ini ada dalam satu rekening.

Jadi, antara rekening untuk tabungan dengan uang belanja berbeda. Ini membantu kita untuk disiplin dan tidak boros.

Begitu juga buat aturan kapan mengambil uang tunai di anjungan tunai mandiri (ATM). Seminggu sekali misalnya. Hal ini akan membantu kita tidak boros karena bolak-balik ambil uang di ATM. Jangan sampai keasikan sogok, nanti akhir bulan ATM mogok tidak bisa mengeluarkan uang karena saldo habis.

Tetap bahagia di tanggal tua dengan kelola uang bulanan (Foto : pixabay.com/stevepb)
Tetap bahagia di tanggal tua dengan kelola uang bulanan (Foto : pixabay.com/stevepb)

Bagaimana dengan era online-shopping sekarang ini? Ya, pastinya batasi sebulan sekali bertransaksi atau batasi maksimal transaksi dalam bulan itu. Kalau perlu tak usah instal aplikasi atau cukup punya satu aplikasi. Hehehe

Susah ya? Hmmm.. ya memang harus belajar untuk merasa "cukup". Cukup bukan hanya cukup secara nominal uang, tapi cukup dengan apa yang dipunya, membeli apa yang perlu, dan tidak konsumtif. Jika kita merasa kurang terus, ya nanti bakal kurang terus.

3. Menabung di depan

Lajang bekerja tapi tidak punya tabungan? Wah, ini banyak kejadian. Banyak lajang yang merasa masih bebas dan tidak punya tanggungan, pada akhirnya santai dan foya-foya dalam mengelola keuangan. Tak sedikit dari mereka yang bahkan tak punya tabungan.

Dulu saya begitu, kemudian saya membaca buku finansial (lupa judulnya.. ). Intinya menabunglah di depan, jangan belakangan karena biasanya tak bersisa! Percaya deh!

Hal ini sebenarnya juga membantu kita disiplin menabung. Mengenai besaran jumlahnya tak masalah. Semua bisa dimulai dari kecil. Yang terpenting sisihkan dulu sebagian dan jangan dihabiskan.

Bagaimana untuk rumah tangga? Tetap ini sangat relevan. Dengan menabung di depan akan membuat kita terbiasa untuk cukup. 

Jika tidak, kebutuhan rumah tangga tak ada habisnya sehingga selalu merasa tidak cukup. Apalagi jaman sekarang, banyak "saluran" untuk membuang uang berkedok gaya hidup.

4. Gunakan hanya satu kartu kredit

Kartu kredit bisa menjerat kita jika saja tak bijak saat menggunakannya. Saya lebih tenang setelah menutup beberapa kartu kredit saya. Hidup terasa lebih damai.

Sekarang hanya punya satu kartu kredit. Itupun atas nama suami. Toh kalau belanja juga bersama-sama dengan dia.

Sebisa mungkin tidak menggunakan kartu kredit untuk keperluan konsumtif. Misalnya makan di restoran atau belanja kebutuhan bulanan. Logikanya, masa untuk makan kok ngutang sih?

Kartu kredit lebih saya pakai untuk membayar langganan tv kabel tahunan, pesanan hotel, atau keperluan saat suami dinas saja.

Dengan cara di atas, pengeluaran lebih terkontrol. Bayangkan jika punya banyak kartu kredit, bisa asyik gesek sana-sini. Lalu di akhir bulan tagihan banyak. 

Setelah itu bisa-bisa istri kena omel suami. Suami diomelin istri dan sebaliknya. Suami-istri saling menyalahkan siapa yang boros. Angel wes angel!

Sejak menggunakan satu kartu kredit, kami lebih bahagia loh. Kalau saya hunting hotel diskon, tinggal kontak suami dan cerita ini-itu. Nanti kalau memang sepakat dan harus jaminan kartu kredit (biasanya yang via website) tinggal info dan pakai.

Nah, ada satu lagi prinsip saya supaya tetap bahagia di tanggal tua. Yakni dengan mengalihkan acara jalan-jalan, piknik, atau staycation saat tanggal tua. Pastinya dengan perencanaan dulu. Jadilah kami tetap bahagia dan bersenang-senang di tanggal tua!

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun