"Halo Heri, ini tante Nis... Jaga Seika baik-baik ya? Pokoknya rukun selalu..." katanya sembari menyalami dan memeluk Heri.
"Iya, tante... " sahut Heri.
"Santai saja, Kak Marty memang cerewet tapi dia penyayang kok. Apalagi dengan mantu seperti kamu. Dari dulu kak Marty cuma ingin menantu yang bukan PNS, " sambung tante Nis. Heri makin bertanya-tanya, ada apa dengan PNS? Sepertinya penting banget.
"Ya sudah, tante langsung pulang ya? semoga cepat diberi momongan, " kata tante Nis cepat-cepat membuat Heri tak sempat bertanya lagi.
Seika sudah kembali dari toilet. Sedari tadi dia menahan buang air kecil. Mukanya berseri-seri membuat Heri terkagum-kagum dengan kecantikannya hari ini.
Heri menarik nafas panjang. Dilupakannya masalah PNS. Seika mengajaknya makan. Katanya dia sudah lapar. Mereka pun asyik-masyuk menikmati makan siang pertama sebagai suami istri.
***
"Kopinya, Pak?" kata bi Marni kepada Heri. Pagi itu Heri sendirian di teras belakang rumah. Seika ada tugas audit dengan klien ke lapangan. Minggu siang baru kembali.
"Terimakasih, Bi" sahut Heri sopan.
Bi Marni adalah pembantu rumah tangga yang sudah lama bekerja dengan ibu Seika. Setah menikah, bi Marni memilih ikut dengan Seika saja. Ada kakak bi Marni yang menggantikan disana.
"Non Seika sekarang sudah bahagia ya, Pak? Sejak menikah tak pernah lagi marah-marah sama Ibu. Dulu sering berantem kayak kucing dan anjing!" kata bi Marni.