Vaksinasi ini memang bukan paksaan. Orang boleh saja menolak. Akan tetapi, alangkah menyedihkan karena pemerintah menyediakan secara gratis. Rasa sakit karena vaksin tidak seberapa kok. Tinggal tahan nafas sebentar pasti tak akan terasa.
Bekas suntikan pun kalau toh sakit juga bukan sakit yang bagaimana. Malah bekas suntikan saya dan suami tak terlihat. Jarum suntik sekarang sudah halus dan tak seseram jaman dulu.
Manfaat vs Resiko
Memang vaksin mempunyai efek samping dan resiko. Namun, jika kita lihat efek samping termasuk kategori ringan. Sangat wajar ketika tubuh merespon adanya zat asing untuk membentuk antibodi.
Daripada terjangkit Covid-19 lebih baik tahan sakit sebentar untuk vaksin. Semakin banyak yang vaksin akan semakin baik dan lebih cepat tercapai herd immunity. Artinya, semakin cepat negara kita pulih dari bencana non-alam Covid-19 ini. Dengan vaksinasi, partisipasi kita yang tak seberapa ini  sangat berarti untuk Indonesia.
Vaksinasi Cepat dan Mudah
Saya mengikuti vaksinasi di puskesmas dekat rumah saya. Prosesnya mudah dan cepat. Syaratnya KTP atau surat keterangan domisili beserta fotokopinya.
Proses skrining dilakukan dengan pengukuran tekanan darah dan tanya-jawab dengan petugas. Setelah lolos langsung disuntik vaksin dan mendapatkan kartu vaksinasi.
Tak berapa lama langsung masuk notifikasi SMS. Sertifikat elektronik vaksin pun langsung bisa diunduh dari aplkasi Peduli Lindungi. Jadwal vaksin selanjutnya juga sudah jelas tertera. Benar-benar proses yang sederhana dan jelas.
Mengenai antrian juga tak seberapa melelahkan. Ada kursi untuk duduk. Tak sampai 2 jam proses sudah selesai. Teman saya yang ikut vaksin di stadion agak lama karena antrian banyak. Katanya hampir 3 jam.
Ada yang tidak mau vaksin karena proses antrian ini. Memang sedikit tidak nyaman. Namun, ibarat peribahasa jer basuki mawa beya, jika ingin enak dan sehat butuh pengorbanan. Tak apa sedikit gerah dan panas sebentar dan sabar karena antri agak lama.Â