RISA
Aku adalah manusia bodoh. Betapa susahnya untuk seorang Risa berkata "tidak". Betapa susahnya untuk seorang Risa menjadi cewek jutek. Betapa lembeknya aku! Aku memang bodoh.
Cerita sebelumnya : klik disini.
Tiap kali aku dimintai alamat dan nomor telepon orang selalu kukasih. Akhirnya, aku susah sendiri. Banyak telepon yang masuk. Banyak juga yang bermain ke asrama. Kuliahku bisa kacau!
"Ris, ada yang mau ketemu?" kata Nina temanku seasrama.
"Nin, tolong tanyain namanya? Pleaseeee..." sahutku. Tuh, kan aku jadi menyusahkan teman.
Lima menit kemudian, Nina sudah nongol. "Agung, " katanya.
"Bilang lagi tidur dong, Nin.." pintaku memelas. Aku sudah lupa siapa lagi cowok bernama Agung.
"Yah, tadi sudah kubilang kamu ada. Sudah temuin aja, orangnya kulihat boleh juga!" katanya sambil mengedipkan mata.
Duh. Aku menggaruk-garuk kepala. Beginilah nasib manusia bodoh. Sebelum kubuka pintu, aku baru ingat Agung yang kutemui di bis seminggu lalu. Hmmm... benar saja. Ternyata Agung si anak ekonomi. Aku jadi canggung.
"Hai Ris.. sibuk ya?" sapanya berbasa-basi.