Hmmm... jika mengingatnya, saya dan suami selalu mengatakan, "Kamu ini bikin deg-degan saja!"
Terlambat Bicara
Masalah jalan teratasi, PR saya masih ada lagi, yaitu si bungsu belum bicara! Jika mengingat ini saya sangat sedih dan masih terasa betapa saya stres sekali waktu itu.
Banyak yang bilang anak laki-laki akan lambat bicaranya dibanding dengan anak perempuan. Namun, lagi-lagi naluri seorang ibu tak bisa dibohongi.
Si bungsu belum juga memanggil "mama" atau "papa". Saya berusaha sabar. Akan tetapi, rasa cemas juga menghantui. Lagi-lagi apa yang salah ya? Di rumah saya ajarkan mengeja per suku kata. Saya juga rajin ajak bicara.
Pokoknya pening, saya tidak tahu harus bagaimana. Ketika saya lakukan stimulasi, dia terlihat paham tapi tidak juga menirukan.
Dia juga paham jika saya minta ini dan itu. Tiap kali meminta sesuatu hanya menarik tangan saya menuju ke yang dia mau.
Saya selalu perhatikan detil dari bayi, rasanya tak ada yang aneh. Dia dari bayi sudah bisa berkomunikasi dengan "cara dan bahasa"-nya. Begitu juga tatap matanya. Untuk masalah ini, saya sangat jeli dan tak mungkin terlewat. Lalu, apa yang salah?
Sekitar umur 20 bulan, saya bawa ke dokter anak spesialis tumbuh kembang. Dari konsultasi, saya tidak puas mengenai dugaan penyebabnya.
Bayangkan, saya malah dikasih target untuk melatih 20 kata dalam sebulan. Cara yang diberikan pun sudah saya lakukan sebelumnya.
Pulang dari dokter, rasanya saya ingin menangis saja. Saya sedih, tapi saya berusaha semangat untuk diri saya. It is my life! I will fight till the end...