Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kartini dan Kartono-ku

21 April 2021   21:00 Diperbarui: 21 April 2021   21:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu adalah hari Sabtu. Sepulang kuliah, aku bergegas menuju terminal bis untuk pulang ke rumah. Perjalanan dengan bis AKAP ini kutempuh selama kira-kira 3 jam.

Sampai di rumah, ternyata ibuku sudah bersiap dengan sanggul dan kebaya. Ya, hari itu tanggal 21 April. Ibuku ikut acara Kartini di PKK dusun.

Entahlah, acaranya tak kuingat jelas. Ada beberapa lomba yang diadakan. Salah satunya adalah lomba keluwesan busana dengan kebaya dan sanggul.

Aku masih ingat karena aku tertawa-tawa melihat peserta lomba yang berjalan seperti peragawati di catwalk. Bagiku yang masih muda waktu itu, acara ini ribet.

Ada kakak sepupuku yang ikut lomba ini. Memang dasarnya kemayu, dia berjalan dengan anggun dan luwes. Kalau tak salah ingat, dia akhirnya menang.

Bagaimana dengan ibuku? Ah, ibuku bukan perempuan ambisius. Beliau hanya perempuan aktif yang tak bisa berpangku tangan. Beliau suka berpartisipasi di acara-acara seperti itu (yang menurutku ribet hehe) bukan untuk menang. Tapi itulah ibuku.

Ibuku seperti banyak energi dan tak ada capeknya. Beda dengan aku yang ingin semua serba nyaman dan teratur. Ibuku berani mengambil keputusan dan menjalaninya. Benar-benar ampuh, kataku.

Bayangkan, waktu itu kakakku sedang menunggu lahiran anak pertamanya yang notabene cucu pertama ibuku. Aku saja antusias karena akan jadi seorang tante. Apalagi ibuku.

Kakakku tinggal di kota lain yang berjarak kurang-lebih satu jam dari rumah. Hari Jumat, ibuku sudah menemani kakakku di rumah sakit. Tapi karena acara Kartini-an ini, ibu sengaja pulang sebentar.

Kira-kira jam 4 sore, kami mendapat kabar itu : "Kakak sudah melahirkan!" Aku lupa lewat apa kabar tersebut disampaikan. Iparku sudah punya handphone seingatku. Sepertinya dikabarkan ke saudara ibu yang punya usaha wartel.

Aku dan ibuku langsung bergegas pergi. Ibu hanya mengganti baju dan kainnya untuk berganti baju biasa. Sedangkan sanggul dan polesan make up tetap dibiarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun