Akhirnya kami memutuskan untuk tinggal semalam saja. Disinilah perlunya membaca banyak ulasan. Satu saja kurang cukup untuk mewakili tingkat kepuasan pengunjung.
Kalau sekarang, saya lebih suka melihat rating dan ulasan dari Traveloka, Agoda, Trip Canvas, atau travel blog yang terpercaya.
2. Rekomendasi teman itu lebih valid
Dibanding membaca ulasan, rekomendasi teman akan lebih valid. Apalagi teman dekat atau sahabat kita. Biasanya info mereka lebih objektif dan apa adanya.
Saya paling suka bertanya kepada teman karena bisa tanya detil kondisi hotel. Secara blak-blakan, teman akan menginformasikan plus-minus hotel.
Teman disini bisa keluarga, sesama penyuka travelling, dan atau teman yang berdomisili di kota atau daerah yang akan kita kunjungi. Kadang malah tidak hanya tanya hotel, tapi juga destinasi wisata yang bagus di daerah tersebut. This is what a friend are for!
3. Jangan tertipu dengan foto
Jika kita memesan hotel menggunakan situs atau aplikasi travel, biasanya foto yang ditampilkan bagus dan keren. Memang beberapa hotel asli bagus sesuai foto. Namun, tak jarang juga kondisi hotel aslinya jauh dari foto.
Pernah suatu kali saya memesan hotel dengan mengandalkan nama besar sebuah jaringan hotel tertentu, fotonya juga keren, namun sampai sana ternyata hotel sudah tua dan kurang terawat.
Sekarang dengan adanya media sosial, terutama instagram, kita bisa tahu kondisi sebenarnya dari story instagram hotel yang bersangkutan. Beberapa selebgram travel juga menceritakan kondisi detil hotel.
Nah, itulah fungsi instagram bagi saya, selain untuk posting foto juga untuk mencari informasi hotel. Bahkan belum lama ini karena kondisi pandemi, saya kontak langsung hotelnya untuk tahu bagaimana protokol kesehatan yang dijalankan.