Curug Cijalu adalah air terjun yang indah di lereng gunung Burangrang di Subang Selatan. Tak hanya curug, bentang alam di sekitar curug juga tak kalah mempesona. Tempat ini bisa menjadi alternatif liburan keluarga untuk kembali ke alam.
Setelah beberapa bulan tak liburan, akhirnya kami liburan juga pada 6-7 Februari kemarin. Kali ini mengajak keluarga mengunjungi air terjun atau curug di daerah Subang, Jawa Barat.
Liburan kali ini tentu sangat memperhatikan protokol kesehatan supaya kami pulang dengan sehat. Berhubung tempat ini jauh dari rumah, maka kami memutuskan untuk menginap.
Perjalanan dari Cikarang dengan mobil pribadi menghabiskan waktu kurang-lebih 3 jam. Kami menempuh tol Japek dan keluar di Purwakarta. Dari Purwakarta, perjalanan masih jauh melewati jalan biasa. Beruntung hari itu lalu lintas lancar.Â
Curug Cijalu ini terletak di perbatasan Purwakarta dan Subang Selatan. Persis setelah Wanayasa, Purwakarta. Untuk menginap, kami memilih Cijalu Resort yang tak jauh dari curug.Â
Kamar yang kami pilih berupa bungalow dengan akses langsung pintu keluar. Hal ini penting untuk menghindari frekuensi berpapasan dengan orang lain. Semua kamar non AC dan sirkulasi udara sangat bagus.
Hari itu hanya ada 3 keluarga yang menginap. Dengan resort sebesar Cijalu tentu ini super jarak jarak. Bahkan di area Elang tempat kami menginap, hanya ada keluarga kami.
Pegawai resort tak banyak. Di beberapa tempat di resort tersedia wastafel untuk cuci tangan. Cocok lah dengan keinginan kami yang ingin menerapkan protokol kesehatan. Namun, konsekuensinya adalah suasana sepi dan sunyi. Seperti tak ada kehidupan. Tapi dinikmati saja, boleh dong sesekali bak orang kaya yang punya resort sendiri hehe
Kembali ke Alam
Selama pandemi, saya lebih memilih liburan di alam demi kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Karenanya, begitu kami tiba di resort alangkah senangnya hati disambut suara gemericik sungai yang mengalir. Hmm... suara alam itu memang tak ada duanya.
Ada 2 sungai kecil yang ada di dalam dan disamping resort. Aliran sungainya deras karena sedang hujan disana. Cuaca tak menentu, gerimis dan hujan hilang dan timbul.
Banyaknya pepohonan dan hamparan lahan pertanian cukup menjadikan kami rileks. Malahan di malam hari, ada seekor kelelawar yang menggantung di langit-langit balkon. Waktu saya tunjukkan ke anak-anak, katanya "So cute" Hahaha...
Esok paginya, sekitar jam 8 kami berangkat ke curug. Hemat kami, curug pasti masih sepi. Pagi itu hujan gerimis dan berkabut tipis.
Pemandangan sepanjang perjalanan menuju curug indah sekali. Hamparan perkebunan teh dan pepohonan hijau ada di kanan-kiri. Kata si sulung, ini seperti di Tawangmangu. Ya, Subang selatan merupakan dataran tinggi. Ada gunung Bungrangrang yang pagi itu tertutup kabut tebal sehingga kami tak bisa melihatnya. Ah, tak apa kami tetap mensyukuri bisa menikmati alam ini.
Pesona Curug Putri
Setelah parkir, anak-anak tak sabar ingin melihat air terjun. Maklum ini adalah kali pertama untuk mereka melihat air terjun secara langsung.
Jalan menuju curug berupa jalan bebatuan. Karena hujan, jalan ini cukup licin. Jika membawa anak, harus digandeng dan diawasi supaya tidak jatuh.
Kira-kira 100 meter berjalan, kami menemukan curug kecil. Anak-anak sudah ribut saja ingin bermain air. Meskipun curug ini tidak terlalu tinggi, namun gemuruh derasnya air yang mengalir cukup kencang. Curug ini adalah curug Putri.
Dari curug Putri, kami melanjutkan perjalanan. Sekitar 200 meter kemudian, akhirnya kami sampai di curug Cijalu. Seketika kami terpesona. Air terjun ini indah sekali!
Sesudah pemuda-pemuda tersebut turun, kami berganti naik. Perjuangan yang lumayan juga karena arus air deras dan batu juga licin. Namun kami hanya mencoba sampai bibir kolam di bawah air terjun.
Info dari salah satu pemuda yang sudah turun, air terjun lagi deras dan terkadang ada batu yang jatuh dari atas. Ya, kami memang salah waktu pergi ke curug di musim hujan. Untuk memotret, saya juga asal saja. Semua demi keselamatan anak-anak. Tapi tak apa, setidaknya anak-anak pernah melihat air terjun.
Konon, jika tidak di musim hujan air terjun lebih kecil dan kita bisa bermain di bawahnya. Kolam di bawah air terjun curug Cijalu lumayan besar sehingga kita bisa berenang.
Untuk mengobati rasa penasaran, kami tetap naik dan mendekati curug secara bergantian. Tak ayal kami pun basah kuyup dari rambut sampai kaki. Herannya si bungsu masih saja penasaran untuk bermain air. Akhirnya, kami ajak kembali ke curug Putri yang lebih kecil.
Beliau sudah pernah mengunjungi curug ini 15 tahun yang lalu, dan sekarang cukup kaget dengan banyaknya perubahan di kawasan wisata ini. Memang kalau saya lihat kawasan wisata curug Cijalu cukup terkelola dengan baik. Tempat parkir, toilet, dan tempat sampah tersedia dengan layak.
Bentang alam Subang Selatan yang indah
Kami menikmati perjalanan pulang dari curug menuju resort tempat kami menginap. Kabut mulai turun, hamparan pepohonan teh basah, dan suasana pagi yang syahdu membuat kami ingin menikmati pemandangan di waktu yang ada. Kapan lagi melihat pemandangan indah seperti ini?
Liburan sederhana tapi bermakna
Siang hari kami pulang. Namun tidak melewati Purwakarta lagi. Kami bertolak menuju kota Subang dan akan kembali ke Cikarang via tol Cipali.
Dalam perjalanan, kami sempat membeli buah nanas dan rambutan. Juga sempat membeli keladi hias. Sampai Subang, kami mampir di pusat ikan koi yang terkenal. Suami membeli ikan koi dengan warna sesuai incarannya. Harganya murah-meriah dan sangat jauh dari harga ikan koi di Cikarang.
Sampai di kota Subang, anak-anak kami traktir dengan pizza dan ayam goreng. Setelah makan di mobil, kami kembali ke Cikarang. Liburan kali ini sederhana namun semua riang dan senang. Anak-anak bisa melihat air terjun, papanya dapat ikan koi, dan mamanya dapat keladi hias! Bekal liburan di rumah Hehehe
Cikarang, 12 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H