Begitu suami turun, dia pun terlihat canggung dengan mobil berbodi besar itu. "Mobil siapa? Kaget aku, " kata saya. "Mobil kantor. Itu disuruh pak bos pakai ini, " sahutnya.
Saya tersenyum tak percaya, kok bisa? Jujur lihat mobilnya saja saya kaget. Bukan mobil sejuta umat yang kami sewa. Setelah masuk rumah, kemudian suami bercerita kalau disuruh pakai mobil itu oleh atasannya. Sedangkan mobil sewaan diminta untuk ditinggal di kantor. Nanti akan diantar ke rumah oleh sopir kantor.
Jangankan saya, suami pun tak percaya di hari pertama kerja langsung dikasih mobil. Mobil itu bukan baru tapi sudah setahun dipakai oleh orang ekspat kantor. Jika dibanding dengan perjanjian kerjanya, mobil ini jauh lebih mahal.
Hmmm... saya masih ingat perasaan saya waktu itu, antara haru dan bahagia. Tak menyangka mendapat kemudahan seperti itu. Esoknya mobil sewaan itu kami kembalikan. Duh, senangnya karena saya tak harus membayar uang sewa mobil selama 3 bulan. Betapa leganya.
Semua karena kasih karunia
Sungguh saya terkesima dengan keajaiban yang ada. Sebuah anugerah terindah yang tak terduga. Bahkan tak pernah terpikirkan. Kejutan dari Tuhan sangat nyata diantara pergumulan hidup yang ada. Mungkin bagi orang lain, hal ini biasa. Tapi bagi kami adalah berkat yang luar biasa. Ini bukan usaha manusia, namun karena kasih karunia Tuhan.
Dua belas tahun bersama, kami banyak merasakan kemurahan Tuhan dengan jalanNya yang tak terpikirkan oleh kami. Sebuah berkat Tuhan yang datang ketika kami berusaha ikhlas menerima kemalangan hidup.
Kebahagiaan sebuah pernikahan bukan terletak pada segala rupa harta dunia. Tetapi ketika kita bisa bersama-sama merasakan cinta kasih Tuhan, Sang Pemelihara Kehidupan.
Cikarang, 5 Februari 2021
Salam cinta dan kasih,
MomAbel
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI