Memulai dari Nol
Setelah suami kembali ke Indonesia, kami memulai semua dari nol. Satu hal yang menjadi masalah adalah kami tidak punya mobil. Mobil sebelumnya sudah kami jual karena tak ada yang memakai.
Sesuai perjanjian kerja, suami akan mendapat mobil setelah tiga bulan dan lulus masa percobaan. Jenis mobilnya pun sudah jelas di perjanjian kerja. Jadi, selama tiga bulan itu kami berpikir, apakah akan menyewa atau membeli mobil.
Opsi membeli mobil, jelas saya coret karena tidak berani mengambil kredit waktu itu. Untuk menyewa mobil, jelas oke namun memikirkan biaya sewa, hmmm... kok lumayan juga ya?
Akhirnya setelah berdiskusi, kami memilih menyewa mobil. Tutup mata saja dengan uang sewa. Begitu tiba di bandara hari Sabtu, pihak rental sudah menjemput. Rencana akan menyewa selama 2 minggu dulu.
Begitu bertemu, kami lupakan dan tak pernah lagi membahas uang yang hilang. Mengingatnya justru akan menambah kesedihan. Lupakan dan lebih baik menatap masa depan.
Kami benar-benar memulai dari nol kembali. Tentu berharap semoga suami bisa "survive" di kantor yang baru. Yang penting sudah berkumpul dalam satu rumah sebagai sebuah keluarga. Sesederhana itu harapan kami.
Mobil di hari pertama kerja
Senin berikutnya, suami sudah masuk kerja di kantor yang baru. Pastinya menggunakan mobil sewaan. Padahal kantor dekat rumah.
Namanya hari pertama kerja, sebagai istri tentu ingin tahu bagaimana hari pertama kerja. Saya menunggu suami pulang kerja untuk tahu cerita kantor yang baru. Saya menunggu di kamar karena si kecil sudah tidur.
Tiba-tiba ada suara mobil masuk ke carport rumah. "Kok beda dari suara mobil rental itu?" ucap saya dalam hati. Kali ini suaranya lebih kenceng. Saya keluar dan membuka pintu rumah. Ya ampun, kenapa suami pulang bawa mobil lain? Ini bukan mobil sewaan kami.