Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nikah Beda Budaya, Kematian Dirayakan Besar-besaran?

24 Januari 2021   19:00 Diperbarui: 24 Januari 2021   19:05 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke masalah acara adat kematian mertua saya, tentu saya heran acara ini besar padahal sudah tidak di Toraja loh. Ada pembentukan panitia, MC, penyanyi, seragam keluarga, hingga suguhan makanan. Persis pesta pernikahan!

Berhubung saya belum bisa memproses perbedaan budaya ini, saya pasrah sambil terbengong-bengong. Kadang saya telpon saudara kandung saya, mereka pun bilang, "Mungkin memang itu budaya mereka, mau bagaimana lagi? "

Seiring waktu berjalan, saya sering bertanya dengan suami. Pun ketika mengunjungi Tana Toraja setelahnya. Saya berusaha menyelami filosofi hidup orang Toraja dan menerima budaya yang berbeda ini. Dalam pikiran saya, bagaimanapun anak-anak saya mempunyai darah Toraja.

Pada akhirnya saya mulai berpikir positif dengan orang Toraja. Betapa hebat mereka karena bisa mengelola perasaannya yang terkait dengan filosofi perayaan akan kematian. Mereka sedih, namun berusaha tegar mengupayakan yang terbaik untuk orang yang dikasihinya. Minimal itu yang saya lihat pada suami saya.

Rasanya jika itu terjadi pada saya, mungkin tak sanggup untuk tegar, tidak terpuruk, dan berpikiran jernih untuk mengurus ini dan itu. Meskipun acara adat ini memakan biaya besar, namun ada nilai-nilai yang tak bisa dihitung dengan uang. Sebuah kebersamaan sekaligus persembahan terakhir untuk orang terkasih.

Dua belas tahun bersama, saya sampai pada satu kesimpulan : 

Dalam pernikahan, perbedaan budaya bukan untuk disatukan, namun berjalan beriringan dalam harmoni cinta bersama.


Salam kasih dan cinta,

Cikarang, 23 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun