Seorang ibu tentu sangat memperhatikan makanan keluarga. Apalagi di masa pandemi ini, makanan sehat menjadi salah satu upaya untuk tetap memiliki imunitas tubuh yang baik melawan virus Covid-19.
Ibu seringkali bawel untuk masalah makanan, terutama untuk anak-anak. Anak-anak harus makan ini-itu, tidak boleh makan yang begini-begitu, dan seterusnya. Pasti semua ibu ingin suami dan anak-anak sehat dan nutrisi terpenuhi.
Seorang ibu memang multitalenta dan multitasking. Itulah yang membuat ibu-ibu kreatif dan cerdas dengan berbagai tips dan trik. Ada-ada saja idenya. Ibu-ibu selalu punya cara bagaimana menyederhanakan masalah rumit dan mempermudah persoalan. Tak terkecuali dalam hal nutrisi keluarga.
Contoh konkritnya adalah saat memilih bahan makanan sebagai sumber protein. Banyak ibu, termasuk saya, memilih telur untuk menu sehari-hari. Pokoknya telur menjadi andalan!
1. Kandungan nutrisi pada telur
Telur dikenal sebagai sumber protein. Ada dua macam telur yang kita kenal, yaitu telur ayam kampung dan telur ayam negeri.
Dalam jumlah 80 gram sampai 100 gram telur ayam kampung, mengandung beberapa nutrisi seperti energi 150 kalori, 13 protein, 10 gram lemak, dan 1,5 gram karbohidrat.
Sedangkan telur ayam ras, kandungan nutrisi lebih kecil dibanding telur ayam kampung. Dalam jumlah 80 gram sampai 100 gram telur ayam negeri mengandung energi 150 kalori, 12,5 gram protein, 10 gram lemak, dan 1 gram karbohidrat.
2. Praktis
Telur mudah didapat, di warung kecil pun tersedia. Telur termasuk bahan makanan yang tahan lama untuk disimpan. Di kulkas, telur bisa tahan hingga 4-5 minggu. Sedangkan pada suhu ruang, telur bisa bertahan hingga 3 minggu. Karenanya, bagi keluarga yang tak memiliki kulkas tetap bisa menikmati telur.
3. Bisa dimasak apa saja
Tak perlu ribet menyiapkan bumbu dan lain-lain untuk memasak telur. Telur bisa dimasak dengan cara paling sederhana yaitu dengan merebus dan menggoreng. Anak kost pasti paling jago membuat telur rebus dan telur ceplok. Mengolah telur tak harus jago masak.
Sebagai andalan lauk di rumah, ibu-ibu pun bisa berkreasi dengan berbagai bumbu. Dari dibuat telor dadar, telur balado, semur telur, pindang telur, rendang, telur kecap, telur kukus, telur asin, dan lain-lain.
4. Harga terjangkau
Harga telur terjangkau untuk semua kalangan. Variasi harga telur lebih dikarenakan jenis telur. Telur ayam negeri lebih murah dibanding telur ayam kampung. Telur yang organik tentu akan lebih mahal dibanding yang non-organik. Dengan begitu, semua keluarga bisa mengkonsumsi sesuai bujet keuangan masing-masing.
Untuk menghindari rasa bosan, telur bisa diolah dengan sayuran, mie, bakso, dan lain-lain. Siapa yang tidak suka mie instan dengan telur?