Sambil makan, Na dan Nik terlibat obrolan ringan. Tiba-tiba Nik mengagetkan cerita surprise luar biasa.
 "Sorry ya Na.. aku kemarin-kemarin nggak sempat apa-apa. Na, aku dah punya baby! Sekarang dah setahun umurnya" ucap Nik berbinar.
 "Hahhh???? seriously? Oh, Nik.. selamat yaaaa... aku ikut senangggg.... this is really best news!" Na seakan berteriak girang.
Na langsung berdiri memeluk sahabatnya dalam keharuan. Dia kaget dan bahagia sekali mendengar kabar yang ditungu-tunggunya selama ini. Lama mereka larut dalam kebahagiaan yang besar.
"Duh Nik kenapa nggak bilang-bilang kalau hamil. Tahu-tahu dah lahir aja. Aku belum lihat lagi. ihhh.." Na merajuk bahagia.
"Ah nggak apa Na. Aku terlalu lebay dengan kehamilanku. Suamiku juga over protective. Aku sibuk mengurus babyku. Sekarang bisa WA sama teman-teman karena dah aktif kerja lagi. Sudah ada suster."
Na mengangguk. Dia paham sekali, Nik adalah worriedgirl sejak dulu. Dikit-dikit panik, tanya detail, dan bingung sendiri. Na sudah hafal dengan tabiat sahabatnya itu.
"Na, akhirnya yaaa.. setelah 10 tahun Na, aku baru dikasih baby!!! Aku menanti lama sekali. Aku hampir putus asa. Teman-teman sudah menggendong baby, bahkan adikku sendiri sudah punya 2 anak" Nik mulai curhat.
"I see... tapi jalan hidup tiap orang berbeda Nik. Dan ada hal-hal yang tidak bisa kontrol. Tuhan yang bisa mengubah semuanya. Syukuri saja Nik..." sahut Na.
"Iya, aku tahu... Enak kamu Na, sudah punya sepasang. Cewe dan Cowo. Komplit deh!" Ada semburat rasa iri dalam kalimat Nik. Sepertinya hatinya masih sendu dalam kegundahan.
"Aku syukuri semua Nik. Apa yang ada, apa yang kupunya. Aku belajar untuk terlalu tidak membandingkan. Ih, kamu dari dulu sudah minder sendiri! Suka bandingin hidupmu sama orang. Uh Nik... berhenti lahhh. Ntar kamu capek sendiri!" Na mencubit lengan Nik seolah gemas dengan kelakuan sahabatnya.