Sebagian besar orang tidak ingin punya utang. Tapi di jaman sekarang, seringkali tidak disadari bahwa apa yang dilakukan sebenarnya sama saja berutang. Banyak jebakan dan iming-iming yang mengaburkan kita seolah-olah hal tersebut wajar.
Boleh saja berutang pada saat membutuhkan dan mendesak. Misalnya untuk biasa pengobatan dan rumah sakit. Atau kebutuhan primer lain yang mau tidak mau harus dipenuhi. Jangan mudah tergiur promo kredit atau cicilan yang sebenarnya tidak perlu. Justru mengacaukan cashflow keuangan kita.
Berikut pengalaman saya supaya kita bebas dari utang yang tidak perlu :
1. Tidak menggunakan kartu kredit saat makan di restoran. Kelihatannya sepele tapi bisa menjebak kita loh. Apalagi makanan langsung habis ujungnya kita buang juga kan?Â
Kalau ditelisik lebih dalam, masa iya makan atau minum kok ngutang? Kalau toh ada promo, usahakan langsung bayar dan jangan mencoba membayar minimum tagihan. Kebiasaan buruk ini bisa menjeratmu ke dalam lingkaran utang.
2. Grocery shopping sebaiknya jangan menggunakan kartu kredit. Terbayang tidak, belanja bahan makanan kok ngutang? Beli sabun mandi kok utang? Jika tidak pinter mengendalikan diri tagihan bisa bengkak. Saya sendiri selalu disiplin untuk belanja bulanan selalu cash.
3. Jangan membeli barang kebutuhan sekunder/tersier dengan cara mencicil. Banyak promosi menggiurkan seperti cicilan bunga 0%. Jika untuk membeli barang tersier seperti HP, mengapa harus mencicil? Atau membeli tas branded secara cicilan. Sayang sekali hanya untuk gengsi dan gaya, kita berutang dan harus membayar cicilan tiap bulan.
4. Buat bujet travelling secara rinci dan sesuai kondisi keuangan. Liburan tapi pakai kartu kredit? Atau ikut program "pay later" dari salah satu travel agent? Duh, sebaiknya jangan ya.Â
Liburan untuk bersenang-senang, mengapa harus berutang? Jika bujet belum ada, bisa kok kita menabung. Dengan seperti itu, hidup lebih tenang dan nyaman. Liburan juga lebih bisa dinikmati.
5. Pakai kartu kredit secara bijak, malah jika perlu tak usah punya kartu kredit. Dulu saya punya beberapa kartu kredit sendiri. Lama-lama kok hidup seperti banyak beban tiap bulan harus membayar tagihan. Akhirnya semua kartu kredit saya tutup.
Setelah itu hidup menjadi enak banget tanpa tagihan kartu kredit. Mengapa? Karena dengan kartu kredit, seolah-olah kita punya uang padahal tidak. Ketika ingin sesuatu atau ada sale, langsung jiwa impulsif muncul dan mengandalkan kartu kredit. Alasannya simpel : mumpung, kapan lagi, buat stok dan seterusnya. Tanpa kita sadari hal itu adalah kebiasaan yang sangat buruk.
Boleh saja punya kartu kredit, tapi jangan menjadi andalan pemasukan uang. Dalam satu keluarga, cukup dengan 1 kartu kredit. Toh, bersama-sama dalam belanja atau transaksi.
Bagaimanapun hidup lebih nikmat tanpa utang. Kalau toh harus berutang, usahakan utang produktif misalnya untuk usaha atau membeli rumah.Â
Di situ kita hanya butuh memastikan bahwa kita sanggup membayar cicilan. Besaran cicilan juga harus disesuaikan dengan besar pemasukan.
Jangan sampai salah berhitung sehingga uang gaji atau pemasukan habis untuk membayar cicilan. Bisa-bisa kita menjadi budak utang. Masa iya hidup dan bekerja hanya demi cicilan? Nggak asyik banget BROO! Hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H