Jika pernah jalan-jalan ke daerah Sleman, Jogja pasti pemandangan kebun salak sudah tidak asing lagi. Tapi sejujurnya baru kali ini saya turun dan masuk langsung ke kebun salak.
Di kebun ini, kami mencicipi buah salak hasil panen yang disediakan. Salaknya kecil dan rasanya asam-sepat. Sambil menikmati salak tersebut, pemandu kami menjelaskan bahwa salak merupakan tumbuhan "berumah dua". Karenanya, ada pohon salak jantan dan betina. Keduanya bisa dikenali dari bunganya.
Proses Penyerbukan dan Perkembangan Salak (Dok. Pribadi)
Kebetulan waktu itu ada beberapa pohon salak yang sedang berbunga. Jadi kami bisa melihat. Penyerbukan salak bisa terjadi secara alami dan atau dengan bantuan. Jika alami, salak yang dihasilkan dari satu pohon hanya 2-3 kg saja. Namun jika penyerbukannya dibantu manusia, hasil buah salak bisa mencapai 5 kg.
Bunga betina pohon salak (Dok. Pribadi)
Sebenarnya di kebun salak ini kami berteduh ditengah terik matahari siang. Lumayan juga karena selain berteduh, kami bisa tahu alat perontok duri salak. Selain itu jadi tahu juga kalau salak dalam bahasa inggris adalah "snake fruit" hehe
Kebun Belimbing
Perhentian terakhir tour adalah kebun belimbing. Belimbing sedang berbuah, namun sepertinya tidak terurus dengan baik.
Kebun belimbing (Dok. Pribadi)
Disini kami menukar voucher buah dengan 2 kantong salak dan 1 pak pepaya potong. Disamping itu juga segelas jus jambu segar.
Banyak peserta tour yang duduk-duduk untuk istirahat dan makan. Mumpung di kebun, saya lihat saja pohon-pohon belimbing disana. Setelah itu melihat aneka buah langka Mekar Sari yang dipamerkan. Cukuplah untuk pengetahuan.
Aneka buah langka (Dok. Pribadi)
Akhirnya tour sudah selesai. Kereta mengantar kami hingga di Amphi Teather. Dibanding 5 tahun lalu, tempat ini memang tidak sebagus dulu. Tapi kebersihan tetap terjaga dengan seringnya petugas kebersihan yang menyapu dan membereskan sampah. Tempat ini cocok untuk piknik keluarga. Banyak pohon rindang dan angin sepoi dari danau.
Perahu naga di danau Mekar Sari (Dok. Pribadi)
Kamipun berpiknik ria dengan modal menyewa tikar seharga 10.000 rupiah tanpa batas waktu. Nikmat juga piknik disini, duduk santai dan makan sembari mendengarkan
live music.Piknik di Mekar Sari (Dok. Pribadi)
Siang itu banyak request lagu nostalgia. Banyak wajah bahagia orang-orang yang berkumpul dengan keluarga. Anak-anak saya juga riang gembira betah berlama-lama. Bahagia itu tidak perlu ribet ya? Hehehe
Selamat liburan untuk kompasianer semua!
(RR)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya