Bermain dari satu wahana ke wahana lain membuat saya merasa bahwa Saloka ini seperti Dufan Ancol. Memang beberapa wahana tidak sebesar dan seekstrim Dufan. Tapi menurut saya keren ada theme park begini di kabupaten Semarang.
Saloka mempunyai konsep sendiri yang berhubungan dengan legenda Rawa Pening. Di Saloka ini, kita diajak berfantasi di sebuah negeri bernama Saloka dengan ikon sebuah naga bernama Loka. Sebuah negeri yang indah untuk dijadikan tempat berpetualang dengan 5 area, yaitu Balalantar, Kamayayi, SegaraPrada, Ararya, dan Pesisir.Â
Fantasi yang ditawarkan unik dan berbeda. Termasuk juga dalam penamaan wahananya. Penamaan wahana lebih banyak menggunakan bahasa Jawa. Misalnya Bengak-Bengok, yang berarti berteriak histeris berulang kali. Bengak-bengok adalah wahana Disko seperti kora-kora Dufan Ancol, Lika-Liku yang berupa rollercoaster, dan atau Paku Bumi. Siapa sih yang tidak histeris berteriak ketika naik perahu bergerak seolah melempar kita ke udara?Â
Selain itu, ada wahana yang unik yaitu adu nyali. Disini saya baru melihat gambaran "buto ijo", raksasa jahat berwarna yang sangat ditakuti di masa kanak-kanak saya. Duh, anak kecil jaman saya nama buto ijo ini sangat terkenal.
Nah, yang istimewa adalah wahana Cakrawala. Sebuah bianglala besar dengan ketinggian 33 meter yang akan membawa kita melihat keindahan panorama alam Rawa Pening, perbukitan, dan pegunungan di sekitarnya. Â Hmm... pokoknya beda!
Kegembiraan kami bertambah ketika makan siang di Rimba Cafe. Restoran ini menawarkan  makanan enak dan harga terjangkau. Makan siang dengan pemadangan indah di sekeliling dan ditemani semilir angin membuat kami segar kembali. Anak-anak pun "ON" kembali untuk bermain ke wahana yang lain.
Hingga sore tak terasa, kami terlena bermain di tempat ini. Ternyata wahananya ada banyak. Si sulung tak mau pulang sebelum memainkan semua wahana hingga malam tiba. Hanya wahana Paku Bumi dan Jejogedan yang kami lewatkan. Itupun karena saya tidak ada nyali dan juga sudah kelelahan.