Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paskah Anak Paroki Cikarang, Berhikmat dalam Keberagaman

22 April 2019   12:15 Diperbarui: 22 April 2019   13:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Raya Paskah telah tiba. Saatnya bersukacita merayakan kebangkitan Kristus Sang Penebus Dosa.

Memasuki halaman sekolah Trinitas yang beralih-fungsi menjadi tempat ibadah ini, anak-anak riang ceria. Mereka datang dari berbagai penjuru kabupaten Bekasi. Hari Minggu pagi (21/4), Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa mengadakan misa Paskah Keluarga.

Sempitnya tempat untuk ibadah bukan masalah bagi mereka. Duduk di bangku plastik yang biasa disebut dengan kursi bakso, tak menyurutkan antusiasme untuk mengikuti misa Paskah Anak hingga selesai.

Berbeda dari biasanya, altar dihias dengan ornamen nuansa Paskah. Ada hiasan berupa kelinci dan telur Paskah yang berwarna-warni. Di beberapa titik, panitia telah menyediakan stand photobooth bertema Paskah.

Altar gereja (Dok. Istimewa)
Altar gereja (Dok. Istimewa)

Partisipasi Anak-anak

Tepat jam 8.00 misa dimulai. Semua kursi di depan altar dan taman sekolah penuh dengan anak-anak. Para orangtua duduk di kursi bagian luar gedung dan juga tenda di area parkir. Misa yang dihadiri kurang-lebih 5500 orang umat ini berjalan dengan tertib.

Misa Paskah Anak (Dok. Pribadi)
Misa Paskah Anak (Dok. Pribadi)

Hal yang biasa untuk saya dan beberapa ibu dengan bayi atau batita untuk tidak selalu duduk di bangku. Kami bisa mengikuti jalannya misa lewat tv monitor.

Anak-anak bersemangat mengikuti misa (Dok. Pribadi)
Anak-anak bersemangat mengikuti misa (Dok. Pribadi)

Berhubung kali ini misa Paskah untuk anak, maka koor yang tampil adalah koor anak-anak. Mereka adalah anak-anak yang sedang dalam tahap belajar komuni pertama. Kurang lebih 194 anak bernyanyi dengan semangat mengiringi misa

Pesan Paskah

Misa semakin menarik untuk anak-anak dengan hadirnya pesan Paskah berupa drama tablo yang berjudul "Anak Indonesia yang Berhikmat". Tablo menceritakan tentang anak-anak di sekolah Kasih Mulia yang akan menggelar pentas seni.

Tablo Paskah (Dok. Pribadi)
Tablo Paskah (Dok. Pribadi)

Masalah timbul ketika akan menentukan kesenian apa yang akan ditampilkan. Apakah seni tradisional atau seni modern K-Pop. Anggi sebagai ketua kelas dihadapkan dengan dilema karena teman-teman terpecah menjadi 2 kubu. Kubu yang satu mendukung seni tradisional, sedangkan yang lain ingin seni yang kekinian yaitu K-Pop.

Para pemain memerankan dengan apik. Semua mata anak-anak tertuju ke depan altar dimana panggung berada. Cerita mengalir dengan baik dengan antiklimaks yang pas.

Anggi berdiskusi dengan orangtua dan gurunya. Masalah terselesaikan dengan cara Anggi mengumpulkan kembali teman kelasnya untuk bermusyawarah. Keputusan diambil bersama-sama bahwa sebaiknya sebagai anak Indonesia yang berhikmat dengan mencintai Indonesia dan budayanya.

Mereka bersepakat menampilkan seni tradisional dengan memakai pakaian adat dari berbagai daerah. Sebagai anak Indonesia harus menghormati adanya keberagaman.

Dengan mengenakan baju adat, para pemain tablo menutup rangkaian cerita dengan menyanyikan mars tema Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 2019 : Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat.

Kita satu saudara bangsa Indonesia
Bila berbeda pendapat, kita memohon hikmat
Kepada Tuhan Maha Bijaksana
Mari mengamalkan Pancasila

Kita berhikmat bangsa bermartabat
Bersatu bermusyawarah dan mufakat
Kita berhikmat bangsa bermartabat berdamai sejahtera bersama

Di tengah nyanyian mars, romo Aan dan romo Vincent diajak bergabung untuk bersama menyanyikan mars. Anak-anak penuh semangat turut menyanyikan lagu berikut gerakannya.

Bersama Rm Aan dan Rm Vincent (Dok. Pribadi)
Bersama Rm Aan dan Rm Vincent (Dok. Pribadi)

Pesan Paskah kembali ditegaskan dengan singkat oleh Romo Vincent bahwa anak-anak harus berhikmat. Caranya dengan rajin berdoa, membaca kita suci, dan mencintai produk-produk Indonesia.

Misa kemudian dilanjutkan dengan perayaan ekaristi. Selesai misa, anak-anak mendapat goodybag dan bisa berfoto di photobooth yang disediakan.

Photobooth Paskah (Dok. Istimewa)
Photobooth Paskah (Dok. Istimewa)
Rangkaian perayaan Paskah sudah selesai. Melewati area parkir di sekitar sekolah Trinitas, terlihat banyak anak berjalan riang bersama orangtuanya. Langkah-langkah kecil tanpa beban usai merayakan Paskah. Sejatinya, mereka adalah telur Paskah  yang berwarna-warni itu. Semoga melalui kebangkitan-Nya, bersama dengan anak-anak kita akan menyongsong kehidupan baru yang berhikmat.

Selamat Paskah untuk anak-anak !

Selamat Paskah untuk semua kompasianer yang merayakan!

Cikarang, 22 April 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun