Berhubung kali ini misa Paskah untuk anak, maka koor yang tampil adalah koor anak-anak. Mereka adalah anak-anak yang sedang dalam tahap belajar komuni pertama. Kurang lebih 194 anak bernyanyi dengan semangat mengiringi misa
Pesan Paskah
Misa semakin menarik untuk anak-anak dengan hadirnya pesan Paskah berupa drama tablo yang berjudul "Anak Indonesia yang Berhikmat". Tablo menceritakan tentang anak-anak di sekolah Kasih Mulia yang akan menggelar pentas seni.
Masalah timbul ketika akan menentukan kesenian apa yang akan ditampilkan. Apakah seni tradisional atau seni modern K-Pop. Anggi sebagai ketua kelas dihadapkan dengan dilema karena teman-teman terpecah menjadi 2 kubu. Kubu yang satu mendukung seni tradisional, sedangkan yang lain ingin seni yang kekinian yaitu K-Pop.
Para pemain memerankan dengan apik. Semua mata anak-anak tertuju ke depan altar dimana panggung berada. Cerita mengalir dengan baik dengan antiklimaks yang pas.
Anggi berdiskusi dengan orangtua dan gurunya. Masalah terselesaikan dengan cara Anggi mengumpulkan kembali teman kelasnya untuk bermusyawarah. Keputusan diambil bersama-sama bahwa sebaiknya sebagai anak Indonesia yang berhikmat dengan mencintai Indonesia dan budayanya.
Mereka bersepakat menampilkan seni tradisional dengan memakai pakaian adat dari berbagai daerah. Sebagai anak Indonesia harus menghormati adanya keberagaman.
Dengan mengenakan baju adat, para pemain tablo menutup rangkaian cerita dengan menyanyikan mars tema Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 2019 : Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat.
Kita satu saudara bangsa Indonesia
Bila berbeda pendapat, kita memohon hikmat
Kepada Tuhan Maha Bijaksana
Mari mengamalkan Pancasila
Kita berhikmat bangsa bermartabat
Bersatu bermusyawarah dan mufakat
Kita berhikmat bangsa bermartabat berdamai sejahtera bersama