Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Minggu Pagi di Titik Nol Kilometer Bandung

26 Maret 2018   07:00 Diperbarui: 26 Maret 2018   08:22 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Asia-Afrika Bandung (Dok. Pribadi)

Prasasti Bandung Titik KM
Prasasti Bandung Titik KM
Setelah baca prasasti, baru saya tahu ternyata kami berada di titik 0 kilometer kota Bandung! Langsung deh saya cari dan amati tugu 0 km yang berupa patok beton. Tugu tersebut tepat didepan saya berdiri. Oalah... disini toh titik o kilometer Bandung!

Di Titik KM 0 Bandung (Dok. Pribadi)
Di Titik KM 0 Bandung (Dok. Pribadi)
Prasasti Bandoeng KM 0 (Nol)
Prasasti ini ditulis dalam 2 versi, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Isinya sebagai berikut : 

H.W. Daendels, gubernul jenderal (1808-18011) yang ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda, mengemban tugas salah satunya harus membangun JALAN RAYA POS ( GROTE POSTWEG) dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur).

Tujuan utama membangun JALAN RAYA POS, adalah untuk memperlancar komunikasi antar daerah dalam rangka memperkuat pertahanan  di pulau Jawa.
Seusai pembangunan jembatan sungai Cikapundung pada sekitar tahun 1810, untuk pertamakalinya dilewati, gubernur jenderal H. W. Daendels dan bupati Bandung R.A.A Wiranatakusumah II melanjutkan berjalan kaki,  sesampainya di tempat ini H.W. Daendels sambil menancapkan tongkat kayu berkata : " ZORG, DAT ALS IK TERUG KOM HIER EEN STAD IS GEBOUWD" (Dalam Rangkaian DE GROOTE POSTWEGnya). Artinya : "COBA USAHAKAN, BILA AKU DATANG KEMBALI, DI TEMPAT INI SUDAH DIBANGUN SEBUAH KOTA."
Di tempat ini pulalah masyarakat kemudian membuat patok berupa tugu yang menyatakan  tanda KILOMETER "0" (NOL). Sampai saat sekarang, patok ini dipergunakan sebagai posisi KM Bd. 0+00

Prasasti Bandoeng Titik KM
Prasasti Bandoeng Titik KM
Minggu Pagi yang Berkesan
Menyusuri jalan Asia Afrika dari hotel Prama Grand Preanger hingga alun-alun kota sangat menyenangkan. Trotoar lebar, bersih, dan indah. Pot-pot bunga cantik menambah semarak pemandangan. Begitu juga kursi-kursi taman yang ada di sepanjang trotoar. Jika ingin istirahat, tinggal duduk manis menikmati suasana.

Jalan Asia-Afrika Bandung (Dok. Pribadi)
Jalan Asia-Afrika Bandung (Dok. Pribadi)
Deretan bangunan di sepanjang jalan merupakan bangunan tua bersejarah, termasuk museum Asia Afrika, gedung Pikiran Rakyat, atau hotel Savoy Homan. Beberapa tampak anak muda berfoto di batu berbentuk bola dengan bertuliskan nama negara peserta KAA. Tampak juga orang berolahraga pagi dengan sepeda. Tapi saya lebih tertarik dengan penjual kue rangin yang di Bandung disebut bandros. Enaknya makan bandros anget-anget!

Bermain sambil belajar di sepanjang jalan (Dok. Pribadi)
Bermain sambil belajar di sepanjang jalan (Dok. Pribadi)
"Tit.. tit.. tit .. tit...," suara tersebut terdengar sampai ke telinga. Kok jadi serasa di lampu merah Singapura ya? Begitu batin saya. Ealah ternyata benar loh. Suara itu dari bunyi timer untuk pejalan kaki yang ingin menyeberang seperti yang ada di Singapura. Duh, norak ya? Harap Maklum di Cikarang tidak ada hahaha...
Jalan pagi kami ternyata tidak mencapai target. Kurang sedikit lagi sudah sampai alun-alun kota, tapi "pasukan" sudah kelaparan. Jadilah kami jalan kembali ke hotel untuk sarapan. Saya cukup puas jalan pagi, meskipun hanya sebentar. Sebelum jalan balik menuju hotel, tulisan ini yang saya baca di tembok bangunan museum BNI : "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum" (M.A.W Brower). Hmmm... Kota Bandung memang cantik dan menarik. Benar kan ya?
(RR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun