Jalan-jalan ke Makassar selalu menarik. Bukan hanya pantai Losari, tapi kulinernya juga menggoda. Ada pisang epe, pallu butung, es pisang ijo, konro, pallu mara, pallu basa, coto, mie titi, dan masih banyak yang lain.
Rasa yang enak dan bikin ngiler seringkali membuat kita bingung memilih makanan apa yang akan dicoba terlebih dahulu. Bahkan beberapa waktu lalu, sebelum kunjungan ke Makassar, presiden Jokowi membuat polling kepada netizen Facebook untuk memilih mana yang harus dicoba antara Coto atau Konro. Dari polling tersebut, 66% netizen (dari 14K vote) menyarankan presiden untuk mencoba Coto. Sedangkan 34% yang lain menyarankan untuk mencoba Konro.Â
1. Coto
Coto yang saya coba adalah Aroma Coto Gagak yang berada di jalan Gagak No. 27, Mariso, kota Makassar. Saya tahu coto Gagak ini dari tukang parkir di pantai Losari. Katanya coto Gagak ini yang paling terkenal enak.
Tempat makan disini cukup besar. Bisa menampung sekitar 50 orang. Ada yang di dalam dan di luar, ada juga yang di tenda. Begitu pesanan datang, rasanya tidak sabar untuk mencoba. Sayang, malam itu hanya tersedia ketupat karena buras sudah habis.Â
Coto dilengkapi dengan irisan daun bawang dan bawang goreng. Potongan lemak sandung lamur yang mengapung di coto sangat menggoda. Dengan menambahkan jeruk nipis peras, sambal, dan sedikit kecap, rasanya maknyusss! Bedanya dengan coto di tempat lain, rasa coto disini menunjukkan bahwa dia menggunakan daging segar. Dijamin satu porsi masih kurang!
2. Pallu basa
Jika sebelumnya saya pernah mencoba coto yang ada di Jakarta, namun untuk pallu basa adalah kali pertama saya mencobanya. Saya mencoba pallu basa Serigala yang ada di jalan Serigala, Mamajang Dalam, kota Makassar.
Tempat makan pallu basa Serigala mudah dicari. Plang namanya pun cukup besar. Saya kesana saat makan siang. Ramai juga orang makan disini. Jika kesini, kita akan ditanya mau pallu basa daging atau campur, pakai telur  atau tidak. Porsi pallu basa sama dengan coto yang disajikan dengan mangkok kecil.
Sebelum makanan datang, saya lihat bapak di seberang saya menambahkan semacam bumbu ke mangkoknya. Ternyata bumbu itu adalah kelapa parut sangrai. Bumbu inilah yang membuat berbeda dengan coto, pallu basa lebih bersantan. Jika coto dimakan dengan buras atau ketupat, pallu basa dimakan dengan nasi. Cara makannya sama seperti coto, kita bisa menambahkan jeruk nipis dan sambal sesuai selera. Rasanya maknyus banget!
Melihat kami makan dengan nikmat, anak saya yang super picky eater langsung tertarik untuk mencobanya. Setelah saya tanya bagaimana rasanya, dia mengacungkan jempolnya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H