Awalnya saya tidak merencanakan ke tempat ini. Saya baru tahu dari baliho daftar tempat wisata yang ada di museum Airlangga.Â
Letak gereja ini strategis dan mudah ditemukan. Berseberangan dengan taman Sekartaji. Di depan gereja ini juga, persis terletak bundaran monumen Kediri Syu. Gereja ini merupakan bangunan milik GPIB Jemaat Imannuel Kediri.
Jika kesini, kita akan terkesima dengan bangunan bergaya neo-gothic ini. Bangunannya tidak besar, ramping, namun menjulang tinggi. Koster gereja disini ramah. Kita boleh berfoto dan melihat gerejanya. Di dalam gereja Merah ini tersimpan alkitab kuno peninggalan Belanda terbitan September 1867. Â Itu berarti sudah 1.5 abad yang silam.Â
Bagi penggemar fotografi, saya yakin gereja Merah ini adalah objek yang menarik untuk dipotret. Dari peraturan gereja yang saya baca, untuk prewedding hanya diperbolehkan bagian luar gedung.Â
Travelling memberikan kita pengalaman. Terkadang tidak sama dengan bayangan dan ekspetasi kita. Misalnya, ketika sampai di Puh Sarang, ternyata sampah berserakan di area parkir mobil. Kios pedagang di sebelahnya pun belum tertata. Untuk petugas kebersihan toilet pun tampaknya tidak ada.Â
Akan tetapi terlepas dari itu semua, travelling memberi kita banyak pengalaman "rasa". Seperti liburan kali ini, bagi saya serasa di "Eropa" (meski belum pernah kesana hehe.. )! Kapan lagi kita bisa melihat Arc de Triomphe tanpa harus ke Paris? Atau berziarah ke gua Maria Lourdes tanpa harus duduk di pesawat berjam-jam? Belum lagi nongkrong cantik di kastil sampai lupa pulang? Setelah itu melihat bangunan neo-gothic Belanda tanpa harus apply visa? Cukup ke Kediri loh!
~Collect moment, not thing~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H