Tempat ini merupakan tujuan utama saya dan keluarga. Ternyata sangat mudah untuk menemukan tempat ziarah orang Katolik ini. Biasanya, orang lebih mengenal sebagai gereja tua Puhsarang saja.
Gua Maria ini memang berada di kompleks gereja Puhsarang. Sebelum ke gua, sempatkan untuk melihat gereja tua ini. Bentuk bangunannya tak akan ditemukan di tempat lain. Pintu masuk dan sekeliling gereja merupakan benteng dari batu. Tidak seperti rumah, atap gereja ini berupa genteng yang dikait satu sama lain. Lonceng gereja pun masih berfungsi dan dibunyikan. Sedangkan, altar gerejanya mengingatkan saya pada warna dan pahatan singgasana kerajaan Majapahit seperti di film-film. Keren!
Gereja Kuno Puh Sarang (Dok. Pribadi)
Goa Maria di sini menjadi istimewa karena merupakan replika dari goa Maria Lourdes yang ada di Paris, Perancis. Awalnya, goa Maria ini kecil dan terletak persis di samping gereja Puhsarang. Di goa ini terdapat relief menggunakan tulisan dan bahasa Jawa dengan ejaan Belanda: "
Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestono kawoela ingkang ngungsi ing Panjenengan Dalem"
Gua Maria yang lama. Terdapat relief tulisan dan bahasa Jawa dengan ejaan Belanda (Dok. Pribadi)
Tahun 1998 dibuat gua Maria yang lebih besar. Lokasinya tak jauh dari kompleks gereja. Untuk menuju kesana, kita melewati jalan kecil yang terdapat kios-kios di kanan-kirinya. Berbagai sovenir, benda suci, hasil kebun, dan makanan dijajakan disana.Â
Dari gereja menuju ke gua Maria (Dok. Pribadi)
Buat saya, goa Maria Lourdes ini sangat mengagumkan. Patung Bunda Maria yang merupakan replika dari patung Bunda Maria di Lourdes sangat besar dan tinggi (3.5 meter). Â Secara keseluruhan gua ini terbesar dari beberapa yang gua Maria yang saya kunjungi. Tinggi gua Maria Lourdes mencapai 18 meter. Air suci sejumlah 12 kran yang menggambarkan jumlah murid Yesus berada gua samping. Tempatnya luas dan leluasa. Untuk berdoa dan mendaraskan doa rosario sungguh khidmat.Â
Gua Maria Lourdes Puh Sarang (Dok. Pribadi)
Patung Bunda Maria replika dari patung yang ada di gua Maria Lourdes, Perancis
3.
Blessing CastleCastle atau kastil tetap menarik untuk anak-anak. Jika ke Kediri, mampirlah ke Blessing Coffee and Ice Cream. Restoran ini mempunyai bangunan seperti kastil Eropa.Terlihat gagah, unik, sekaligus menyolok karena berada di kompleks perumahan Candra Kirana. Saya pun tak menyangka ada kafe unik di dalam perumahan tersebut.
20180113-183356-5a59ed12dcad5b093e03f072.jpg
Memasuki restoran ini, kita akan dibuat terpesona dengan ruangan restoran yang menggunakan gaya klasik
shabby chic. Pokoknya kekinian untuk anak jaman
now. Â Dengan mengaplikasikan warna pink dan putih serta motif bunga, ruangan restoran menjadi ciamik.
Penggemar Shabby-chic akan meleleh memasuki ruangan ini.. (Dok. Pribadi)
Restoran ini terdiri dari 2 lantai. Di lantai atas, interior lebih dominan warna pastel biru dan kuning. Tersedia juga ruang
smoking non-AC di lantai 2. Dengan bagian depan yang terbuka, melihatnya seperti balkon. Saya jadi berkhayal ada Rapunzel yang berdiri disitu dengan rambut panjang tergerai sampai lantai bawah hehe..
Ruangan di lantai 2 (Dok. Pribadi)
Menu di Blessing Castle (Dok. Pribadi)
Restoran ini asyik untuk nongkrong. Harga makanannya cukup terjangkau, yaitu sekitar 20ribu-an. Banyak pengunjungnya anak sekolah (SMP dan SMA). Minus dari tempat ini adalah parkir  (terutama untuk mobil) yang terbatas. Karenanya, pilih jam-jam sepi jika akan berkunjung. Tapi secara keseluruhan cukup menghibur. Saya sampai lupa pulang dan melanjutkan perjalanan kembali. Betapa terkejutnya ketika melihat jam, ternyata hampir 3 jam disana!
4. Gereja Merah
Lihat Travel Story Selengkapnya