Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Seru-seruan dengan "Sapi-sapi" di Museum Lulu

12 Oktober 2017   10:13 Diperbarui: 12 Oktober 2017   20:27 3442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata liburan keluarga zaman now itu selalu dan wajib dilengkapi dengan sesi foto-foto. Berpose "narsis" dengan berbagai gaya untuk dijadikan kenangan. Hal tersebut memang mengasyikkan. Selain seru juga bisa jadi ajang pelepas stres. Apalagi ketika berpose dengan gaya berpura-pura atau akting kekinian di museum 3D Art.

Saya sendiri belum pernah mencoba ke museum 3D Art sebelumnya. Ketika di Bali atau saat liburan weekend ke Bandung, saya tidak sempat. Kalau menengok postingan teman-teman di media sosial, sepertinya sudah banyak kota di Indonesia yang punya wisata serupa.

Nah, minggu lalu ketika liburan ke Puncak, tanpa sengaja kami melihat baliho reklame di pinggir jalan. Dari situlah, kami tahu keberadaan Museum 3D Art di Cimory Riverside Puncak. Karenanya, kami sempatkan untuk mampir sebentar ketika jalan pulang.

Foto dari website
Foto dari website
Museum Lulu
Museum 3D Art tersebut merupakan wahana baru di Cimory Riverside Puncak. Kalau tidak salah sudah dibuka sejak bulan Maret 2017. Museum ini berada di lantai 2 restoran Cimory. Begitu masuk restoran, langsung saja ke kasir dekat tangga untuk membeli tiket masuk. Harga tiketnya Rp 30.000 per orang.

Museum Lulu ini tidak begitu besar. Pada waktu saya ke sana, keadaan Cimory sedang super ramai. Pengunjung umpel-umpelan sampai untuk jalan saja susah. Tapi ketika saya tanya ke staf penjual tiket, dia bilang museum Lulu tidak ramai. Dan benar saja ternyata sepi sore itu. Mungkin orang-orang sudah selesai mengunjungi wahana ini. Hanya ada beberapa keluarga yang ada di dalam museum. Oleh karena itu, kita berfoto dengan leluasa.

Sebelum masuk museum Lulu, kita wajib melepas alas kaki. Rak sandal/sepatu sudah tersedia. Untuk berfoto, kita bisa mencontek gaya seperti contoh foto yang ada. Posisi pengambilan foto pun tinggal mengikuti tanda panah yang ada di lantai.

Kurang lebih 30 menit, kami berada disana. Secara umum, jika dibandingkan dengan museum 3D Art lain, museum Lulu ini lebih unik karena sebagian besar lukisan mengambil tema sapi. Meskipun beberapa lukisan mengambil tema umum. Sebagian besar lukisan bertema anak-anak sekali. Bagus juga untuk edukasi anak. Apalagi untuk anak 3-8 tahun yang masih suka pretend-play.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Lukisan sapi-sapi tersebut sangat lucu dan seru. Anak-anak pasti tertawa-ria saat bergaya disini. Ada sapi yang sedang kencing, ada yang angkat barbel, ada yang lagi di kandang, ada yang gosok gigi, ada yang sedang dilukis dan lain-lain.

Bergaya dengan
Bergaya dengan
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Setelah berfoto, cobalah cek hasilnya. Pasti seru, lucu, dan kadang konyol. Hmmm... nggak ada salahnya dicoba kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun