Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menapak Jalan Salib Gua Maria Sawer Rahmat, Kuningan

8 November 2016   09:12 Diperbarui: 10 November 2016   20:20 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari mulai bergerak ke barat. Saya duduk menikmati sinar matahari yang jatuh tepat di depan gua. Melihat sekeliling gua sungguh membuat saya kagum. Pohon beringin di samping depan goa tampak meneduhkan dengan banyaknya akar tunjangnya yang menjuntai. Setelah berdoa dan juga berfoto bersama dengan rombongan, kami mengikuti misa di gereja yang berada di dekat gua. Gereja ini merupakan stasi Maria Putri Murni Sejati, Paroki Kristus Raja Cigugur. 

Dalam misa ini, kami meminta berkat untuk benda-benda suci dan air suci yang kami ambil dari gua. Dalam misa ini pula, kami bisa melihat wujud patung Bunda Maria Pembagi Rahmat. Patung ini hanya dikeluarkan pada saat misa. Misa sore itu dipimpin oleh Romo Aloy. Banyak pesan rohani yang disampaikan. Kami merasa dikuatkan dan disegarkan secara rohani.

[caption caption="Bunda Maria Pembagi Rahmat"]

[/caption]

Tak terasa hari sudah sore ketika menuruni gua Maria. Perasaan kami lega dan penuh sukacita. Seringkali kita sebagai manusia, yang kita butuhkan adalah keheningan jiwa. Banyak masalah dan juga hal di luar kita yang membuat kita lelah jiwa dan raga. Berbagai provokasi kebencian bertebaran di media sosial. Akar kebencian, prasangka buruk, permusuhan, dan pembenaran diri semakin tumbuh. 

Terkadang hal-hal seperti itu membuat kita lupa untuk sekedar menilik hati kita. Dengan berziarah dan berdoa dalam keheningan, kita bisa dekat kepada Sang Maha dan mendengar suaraNya. Apakah kita sudah sungguh-sungguh mengasihiNya dan menjadi pembawa damai untuk dunia? 

Buah keheningan adalah doa 
Buah doa adalah iman 
Buah iman adalah cinta 
Buah cinta adalah pelayanan 
Buah pelayanan adalah damai

~Santa Teresa de Calcuta~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun