“Hallo.. pagi Bu, gimana Bu apakah hari ini bisa datang untuk interview?”, begitu suara di seberang.
Saya berpikir keras. Itu adalah momen dramatis dalam hidup saya. Jawaban saya akan menjadi sebuah keputusan setelahnya. Sebuah keputusan besar bagaimana saya harus menjalani hidup. Apakah memilih bekerja atau memilih keluarga sebagai prioritas saya.
“Hallo pak... selamat pagi juga. Hmm... Maaf Pak, hari ini saya ada keperluan. Jadi saya tidak bisa datang untuk interview.”, jawab saya.
Saya masih ingat, ketika menjawab telepon itu, saya dihadapkan pada sebuah pertanyaan besar dalam hati. Benarkah? Yakinkah saya? Apa saya tidak salah? Dan pertanyaan-pertanyaan tersebut terus bergema dalam hati saya. Beruntung, percakapan telepon itu tidak lama. Kemudian saya pun disibukkan dengan pengurusan paspor si kecil. Dalam hati saya terus berdoa : “Semoga yang Mama lakukan adalah benar ya, Dek?”.
Hari berganti, bulan berubah, tahun berlalu... momen dramatis kantor imigrasi tersebut seolah menjadi titik tumpu kehidupan saya. Menjadi Ibu Rumah Tannga adalah keputusan saya. Saya bertekad untuk membahagiakan keluarga kecil saya. Semua saya jalani dengan tulus dan ikhlas. Saya mulai menerima diri saya. Saya yakin ketika kita melakukan segala sesuatu dengan tulus dan setia, kebahagiaan pasti akan datang dengan sendirinya.
Suara miring tentang ibu Rumah Tangga yang begini dan begitu saya abaikan. Bagi saya, sepanjang kita melakukan hal positif, berpikir positif, dan bertindak postifi, pastinya kita akan menjadi pribadi yang positif. Sembari mengasuh si kecil, saya mulai melakukan hal-hal yang positif dan berguna. Berkebun, belajar fotografi, membuat craft untuk anak, dan aktif di kegiatan lingkungan. Saya ingin waktu saya di rumah tidak sia-sia tetapi berguna. Yang akhir-akhir ini saya lakukan adalah ikut berbagai perlombaan dan semacam kuis di media sosial.
Beberapa perlombaan adalah tentang menulis review kecil atau foto momen-momen kebersamaan keluarga. Karenanya, saya rajin mengabadikan momen si kecil dan keluarga saya. Hasilnya boleh dibilang sangat positif. Dari dapat tiket nonton bareng, produk, voucher belanja, bahkan paket tour de Farm 2 hari 1 malam. Saya bahagia bisa melakukannya. Tapi lebih bahagia lagi ketika melihat keluarga kecil saya bahagia dalam tawa karena nonton bareng atau jalan-jalan.
Semua itu mengingatkan saya akan kata mutiara dari Bunda Teresa bahwa dalam hidup ini kita tidak bisa melakukan hal yang besar, tetapi kita bisa melakukan hal kecil dengan cinta yang besar. Inilah cinta saya untuk keluarga saya. Saya bahagia melihat si kecil tertawa.Saya terharu ketika si kecil menghampiri dan mengatakan :"I have surprise for you, mom... close your eyes!", kemudian ketika saya buka mata yang saya lihat adalah tulisan "I LOVE YOU, MAMA". Saya juga bahagia dengan suami yang mencintai saya dan mendukung apapun yang saya lakukan.
Mata saya pun berbinar ketika Nova mengadakan lomba menulis blog via NOVAVERSARY. Menulis adalah hal yang positif yang bisa dilakukan oleh semua perempuan dari rumah. Apalagi temanya adalah #BahagiaDiRumah. Tema yang tentu saja bisa jadi ajang berbagi pengalaman hidup untuk semua perempuan Indonesia. Semoga dengan saling berbagi cerita #BahagiaDiRumah, kita bisa menjadi perempuan kuat untuk Indonesia yang lebih baik. Selamat ulang tahun ke-28 Nova!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H