Pernahkah anda mengalami, mendapati benjolan pada bagian-bagian tertentu ditubuh anak? Terutama di bagian-bagian tempat kelenjar getah bening. Maka ini  penting untuk anda ketahui.
Anak Balita 3 tahun -- 5 tahun cenderung sangat aktif dalam berkegiatan sehari-hari. Sehingga menyebabkan anak kelelahan dan dapat menurunkan imun tubuh. Dalam kondisi imun rendah, bakteri dan virus lebih mudah meyerang. Tubuh anak-anak juga masih rentan, belum memiliki kekebalan sempurna seperti tubuh orang dewasa.
Diwaktu senggang, sempatkanlah untuk memberikan pijatan kepada anak setelah aktifitas mereka. Ini akan melancarkan peredaran darah dan mengendorkan otot-otot yang tegang akibat aktifitas berlebih.Â
Ketika memijat tubuh anak, anda bisa sambil memeriksa kondisi setiap detil tubuh anak. Bila saja terjadi benjolan pada bagian tubuh anak. Banyak kemungkinan penyebab terjadinya benjolan. Seperti gigitan serangga, cidera, dan bahkan karena TBC kelenjar pada anak.
Mari berfokus pada pembahasan benjolan yang disebabkan oleh TBC kelenjar. TBC Kelenjar sangat berbahaya. Penyakit TBC (Tuberkolusis) dapat berakibat fatal bagi penderitanya hingga menyebabkan kematian. Sehingga harus secepat mungkin ditangani.
Jika Balita anda Mengalami benjolan pada leher atas  bagian belakang. Bisa satu sisi atau dua sisi (kiri dan kanan). Benjolan itu dimulai dari sebiji kacang merah, semakin hari semakin membesar hingga bisa sebesar bola neker. Kenyal bila dipegang, namun anak tidak kesakitan. Kondisi ini dibarengi dengan nafsu makan menurun dan anak semakin kurus. Untuk beberapa hari anak juga mengalami demam. Bisa jadi ini adalah ciri-ciri anak terjangkit TBC kelenjar getah bening.
Segeralah bawa ke dokter sebelum benjolan semakin membesar. Jika dokter benar mendiagnosa itu adalah TBC kelenjar getah bining, maka pengobatan harus segera dilakukan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, balita akan mendapatkan resep obat minum dengan dosis yang telah disesuaikan dan wajib diminimum setiap hari selama minimal 6 bulan.Â
Proses ini akan sangat membutuhkan kesabaran bagi orang tua dan balita tersebut. Karena balita biasanya tidak mau meminum obat. Apalagi harus dimininum setiap hari dalam waktu yang lama. Kesabaran dan ketelatenan adalah kunci keberhasilan pengobatan.
Setelah itu dokter akan melihat apakah terjadi penyusutan benjolan. Serta akan di cek hasil rontgen terbaru setelah pengobatan. Ada dua kemungkinan setelah ini. Jika hasil rontgen bersih dan dinyatakan sembuh. Balita tersebut bisa menghentikan pengobatan.Â