Mohon tunggu...
M AFIFUDDINM
M AFIFUDDINM Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 6 UPT SD Negeri Dayu 02 Kabupaten Blitar

24 Februari 2024   08:28 Diperbarui: 24 Februari 2024   16:23 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto pribadi

Menggali Potensi: Pendidikan sebagai Pilar Kemajuan Bangsa

Seiring berjalannya waktu, pendidikan menjadi kunci utama menuju kemajuan suatu bangsa. Di tengah dinamika perkembangan masyarakat, peran aktif dan inovatif dari berbagai pihak menjadi penentu keberhasilan sistem pendidikan. Salah satu contoh yang menginspirasi datang dari UPT SD Negeri Dayu 02, yang sukses menyelenggarakan program Kampus Mengajar Angkatan 6 (KM6) pada periode Agustus-Desember 2023.

Kelompok mahasiswa yang terdiri dari M Afifuddin M, M Kevin Akbar, Adimas Surya M, Faiza Surya, dan Ida Catur dengan di dampingi Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Novi Catur Muspita, M. Si telah membawa semangat baru dalam dunia pendidikan. Melalui sebelas program kerja, mereka tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan perhatian kepada lingkungan dan kesejahteraan sekolah.

Tugas utama KM6 sebagai asistensi mengajar di setiap kelas telah dilengkapi dengan inovasi terkini, yaitu hilirisasi teknologi dalam proses belajar mengajar. Kepala sekolah UPT SD Negeri Dayu 02 menyatakan bahwa kehadiran mereka telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi dan numerasi, serta perbaikan raport pendidikan.

Tidak hanya berhenti pada program utama, KM6 juga melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan tambahan. Pembiasaan Shalat Dhuha berjamaah, peringatan hari besar dengan lomba mewarnai, cerdas cermat untuk siswa, dan program-program lainnya membentuk karakter siswa dan menanamkan nilai-nilai positif.

Program Kerja KM6 dilaksanakan : 

1. Apresiasi Sastra: Meningkatkan minat baca siswa melalui kegiatan apresiasi sastra, mengenalkan mereka pada berbagai karya sastra yang bermakna.

2. Bimbingan Belajar Membaca dan Menulis: Memberikan dukungan khusus dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa melalui sesi bimbingan yang terstruktur.

3. Bimbingan Berhitung: Fokus pada peningkatan kemampuan berhitung siswa melalui metode bimbingan yang interaktif dan menyenangkan.

4. Inovasi Media Pembelajaran: Menghadirkan pendekatan pembelajaran baru melalui pemanfaatan media inovatif, termasuk hilirisasi teknologi dalam proses belajar mengajar.

5. Sosialisasi Pemilahan Sampah Berdasarkan Jenis-Jenisnya: Program ini bertujuan mengajarkan siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan menyosialisasikan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya.

6. Pengolahan Sampah Menjadi Barang yang Lebih Bermanfaat: Memanfaatkan sampah sebagai sumber daya dengan mengajarkan cara mengolahnya menjadi barang yang memiliki nilai tambah.

7. Managerial dan Revitalisasi Perpustakaan: Fokus pada peningkatan efisiensi perpustakaan sekolah melalui manajerial yang baik dan upaya revitalisasi dari tata letak ruang perpustakaan

8. Pembuatan Pojok Baca: Program ini menciptakan ruang khusus yang nyaman dan menarik untuk membaca, memberikan siswa peluang lebih besar untuk menikmati buku.

9. Hari Bersih: Mendorong partisipasi aktif siswa dalam menjaga kebersihan sekolah melalui kegiatan hari bersih rutin.

10. Outbond: Melibatkan siswa dalam kegiatan di luar ruangan untuk memperkuat kerjasama tim dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda.

11. Hilirisasi Teknologi :  Pelatihan komputer bagi siswa, melibatkan penggunaan perangkat lunak seperti Microsoft Word, Canva, dan PowerPoint, dll. tidak hanya meningkatkan keterampilan teknologi literasi digital mereka, tetapi juga merangsang kreativitas, penguasaan penulisan dokumen, dan kemampuan presentasi, menciptakan lingkungan belajar inklusif yang mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan.

Respon positif tidak hanya terbatas pada sekolah dan pihak pengelola, tetapi juga dirasakan langsung oleh siswa. Mereka merasa semangat dalam belajar karena inovasi dan kebahagiaan yang ditularkan oleh para mahasiswa KM6.

Acara perpisahan di Telaga Pacuh menjadi pertemuan terakhir KM6. Meskipun berat rasanya berpisah setelah empat bulan, acara ini sekaligus menjadi rekreasai terakhir bagi pihak sekolah dan mahasiswa KM6. Harapannya, jejak keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan siswa, melainkan juga melibatkan pihak eksternal. Kampus Mengajar membuktikan bahwa melibatkan mahasiswa dalam pendidikan dasar dapat menciptakan perubahan yang signifikan. program ini, jika diadopsi lebih luas, dapat menjadi langkah awal menuju sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berdampak positif bagi bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun